Si Bibi akhirnya mati
Keluarga kami kembali berduka. Si Bibi akhirnya mati. Si Bibi menghembuskan nafasnya yang terakhir pukul 20.20 wib malam ini. Dia pergi meninggalkan kesedihan yang mendalam buat keluarga kami.
Satu persatu anak kucing yang lucu itu pergi. Virus kucing yang mematikan telah menyerang mereka sadis sekali. Saya tak kuasa menahan air mata ini. Setiap makhluk yang bernyawa pasti akan mati.
Kabar duka menyelimuti hati kami. Saya dan istri sempat melihat kepulangan Bibi. Dia mengeong sebelum mati. Rasanya sangat sedih sekali.
Ditinggal pergi oleh yang kita cintai pasti sedih sekali. Kemarin Prof. Conny pergi dan sekarang Prof. Baedhowi. Satu persatu tokoh pendidikan Indonesia pergi. Kami masyarakat berpengetahuan sedih sekali.
Innalilahi wainnailaihi rojiun
Selamat jalan Bibi. Akhirnya engkau menyusul Bobo, Bubu dan Bebe. Empat ekor anak kucing pergi meninggalkan kami cepat sekali.
Baru saja kami bergembira. Sebab telah datang 4 ekor anak kucing yang lucu-lucu. Warnanya kuning dan bukunya halus. Kami langsung merawat mereka dengan sukacita.
Kematian pasti akan datang menghampiri kita. Tak bisa ditolak kalau memang sudah waktunya. Siapkan bekal menuju surga. Berbuatlah kebajikan kepada sesama.
Si kuat akhirnya sekarat. Virus kucing tak membuatnya selamat. Sebelum pergi si Bibi merengek. Membuat istri melepasnya sambil mewek.
Awas virus Corona masih mengintai kita. Saya belajar dari kasus matinya anak kucing yang berada di depan mata. Jangan kasih kendor wahai saudara. Ikuti aturan protokol kesehatan yang ada. Semoga kita semua selamat dari pandemi Corona.
Salam Blogger Persahabatan
Omjay
Guru Blogger Indonesia
Blog http://wijayalabs.com