Ayo Belajar dari Covid-19
Semalam kakak saya mengupload foto obat yang harus mereka minum sekeluarga. Sebagai penderita dan dinyatakan positif virus covid-19 beliau sekeluarga menerimanya dengan ikhlas dan berupaya segera sembuh. Kami sekeluarga besar jadi belajar dari virus covid-19.
Wabah covid-19 membuat kita mengasah otak untuk mencari solusi dari masalah ini. Pemerintah melalui Biofarma di Bandung sudah menyiapkan vaksin untuk para penderita covid-19. Semoga vaksinnya manjur dan kita semua bisa terbebas dari virus covid-19.
Adanya virus covid-19 membuat kita belajar tiada henti. Guru menjadi kreatif mengajar di masa pandemi. Kalau dulu mengajar di kelas nyata, kini mengajar di kelas maya dengan berbagai aplikasi secara virtual. Guru mencari cara agar Materinya sampai ke otak siswa. Walaupun untuk siswa SMK yang lebih banyak praktik kerja lapangan, guru tetap mencari solusi dengan pembelajaran terkini.
Guru harus berani menolak kalah dengan kondisi ini. Guru harus siap dengan kondisi apapun. Berbagai strategi jitu dan kreativitas dalam menghadapi badai pandemi covid-19 telah ditemukan guru melalui kegiatan webinar dari para pakar pembelajaran. Guru harus berani memulai dengan teknologi yang ada. Masalah akses internet pasti menjadi kendala utama. Guru mulai belajar menjadi konten kreator. Ada yang menjadi blogger sekaligus youtuber.
Pada akhirnya banyak guru menulis kisah belajar online. Suka dukanya dituliskan dan membuat pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan. Kami di PGRI bahkan sudah membuat buku menciptakan pola belajar efektif dari rumah. Semoga bukunya segera selesai proses cetaknya. Bu Hati di Bandung sedang kerja keras menerbitkan buku ini di penerbit Tata Akbar Bandung.
Saya sendiri dan kawan kawan narsum guru menulis telah mengadakan lomba blog dalam memeriahkan hari kemerdekaan Republik Indonesia. Lebih dari 100 orang guru ikut dalam lomba ini. Temanya tentang pembelajaran daring yang efektif dan menyenangkan. Kami berharap banyak guru yang membagikan pengalmannya lewat tulisan di blog.
Bagus sekali tulisan-tulisannya dan akan kami jadikan buku yang layak dibaca guru Indonesia. Penerbit andi sedang melakukan review. Semoga lolos dan dapat diterbitkan penerbit andi Yogyakarta. Aamiin
Harus diakui bersama, pandemi ini merupakan jalan pintas membuat siswa pintar. Kalau siswa bisa mandiri dan guru mampu membuat pembelajaran daring yg menarik, pasti semua siswa akan menjadi pintar dan memahami materinya. Guru jadi belajar cara membuat modul dan bukur ajar yang mudah dipahami peserta didiknya.
Kemandirian siswa adalah kunci kesuksesan pembelajaran. Guru dituntut menyiapkan bahan ajar yang mengarahkan siswa belajar secara mandiri. Untuk hal ini sudah saya sampaikan dalam kegiatan Webinar TIK untuk guru Indonesia.
Materi lengkapnya dapat diunduh di https://drive.google.com/drive/folders/1P8Zhpax7oGygCVRDhpACVTkff2RniNbU
Guru menemukan rahasia belajar efektif dari rumah. Pandemi covid-19 membuat guru belajar menemukan hal hal baru. Guru harus banyak membaca buku dan mencari informasi baru tentang strategi pembelajaran daring dan luring. Kegiatan online dan offline harus mulai dilakukan guru untuk menemukan rahasia pembelajaran yang efektif dan menyenangkan.
Masalah paket jaringan internet memang menjadi kendala. Alhamdulillah pemerintah akan memberikan bantuan kuota untuk siswa dan guru. Kemdikbud melalui mas menteri Nadiem Makarim telah mengumumkannya. Kita dapat menontonnya di instagram beliau yang baru sini.
Mendikbud baru ini termasuk orang yang berani mengambil keputusan tepat. Ujian nasional beliau hilangkan di saat pandemi covid-19 semakin menyebar ke seluruh Indonesia. Keputusan ini tentu dengan pertimbangan matang dan hasil kajian balitbang kemdikbud. AKM, Asesmen Kompetensi Minimum menjadi pengganti UN.
Ingatlah selalu wahai pejuang pendidikan. Tugas kita adalah mencegah putusnya mata rantai pendidikan di masa pandemi ini. Jangan sampai ada murid, siswa, dan mahasiswa tidak bisa mengenyam pendidikan karena tak ada biaya. Mereka harus dibantu dengan prinsip gotong royong yang mengedepankan pendidikan untuk semua.
Terkadang kita sedih mendengar ada anak yang putus sekolah karena orangtuanya tak punya biaya untuk ikut sekolah online. Pulsa dan peralatan internet seperti ponsel tidak mereka miliki. Berbagai kisah nyata kita baca di media sosial. Semoga pemerintah daerah dan pusat menemukan solusi yang tepat.
Belajar itu harus merdeka. Itulah ajaran Kihajar Dewantara. Guru juga harus merdeka mengajar agar mereka mampu menemukan inovasi pembelajaran. Sesungguhnya belajar itu harus merdeka. Namun tetap saja harus ada panduan agar peserta didik tak salah jalan.
Ayo belajar dari covid-19 dan temukan hal hal baru yang kita belum tahu. Tatap muka di kelas nyata ditunda dulu. Kita belajar di kelas maya yang menyenangkan untuk semua.
Orang tua tenang. Guru dan murid senang. Kita semuanya sama sama senang. Kita pun bernyanyi riang di sini senang di sana senang. Dimana mana hatiku senang.
Pasti ada hikmah dibalik musibah. Covid-19 mengajarkan kita akan pentingnya sebuah kolaborasi. Kita tak bisa bekerja sendiri. Kita harus membangun supertim yang solid. Kita belajar bersama dengan menggunakan berbagai macam aplikasi dan learning manajemen system atau lms. Guru yang tadinya gaptek jadi melek TIK.
Menumbuhkan generasi emas dan cerdas memang tidak mudah. Tapi kita bisa lakukan dengan semangat kebersamaan. Kita tak ingin melahirkan generasi cemas dan lemas.
Melawan pandemi covid-19 harus dilakukan dengan mengikuti aturan protokol kesehatan yang super ketat. Jangan Biarkan tubuh kita terkena virus covid-19. Pakai masker bila harus keluar rumah.
Peran ganda sebagai orang tua dan guru di rumah harus dilakukan agar anggota keluarga tak terpapar Corona. Orangtua harus belajar lagi secara mandiri sebab tak ada sekolah untuk orang tua. Guru pun juga demikian.
Teknologi modern memang tidak bisa menggantikan posisi guru, tapi guru yang tidak mau belajar teknologi modern akan ditinggal oleh peserta didiknya yang melek TIK.
Ayo belajar dari covid-19.
Salam Blogger Persahabatan
Omjay
Guru Blogger Indonesia
Blog http://wijayalabs.com
Covid 19 telah memberikan pembelajaran yang bermakna, dari intropeksi diri, peningkatan keimanan. Kita jadi mengenal diri kita sendiri lebih dalam, memahami arti hidup kita, perilaku kita dan hubungan kita dengan yang lain. Dan yang terpenting kita belajar dari Ujian Covid 19 ini, kita lebih faham tentang Ujian Allah SWT terhadap diri kita, hingga muaranya terciptalah ketagwaan.