BALA TERGANTUNG KITA MENYIKAPINYA.
Bala, musibah dan bencana silih berganti menerpa. Ada apa ?
Allah SWT Berfirman;
وما كان الله ليعذبهم وانت فيهم.
وما كان الله معذبهم وهم يستغفرون.
(الانفال ٨ الاية ٣٣).
Maknanya,
“Allah tidak akan menghukum mereka, selama engkau berada di antara mereka. Dan tidak pula Allah akan menghukum mereka, selama mereka tetap memohon ampunan (banyak beristighfar)”.
(QS Al-Anfaal 8, ayat 33).
Jika banyak bala, bencana, musibah atau pandemik wabah, ini adalah pertanda ada yang NAKAL BERJAMAAH, dan tidak banyak Ber-Istighfar, memohon ampunan.
Saat Al-Imam Al-Juned ditanya, apakah BALA itu, hukuman dari Allah atau penghapusan dosa atau ujian kenaikan derajat ?
Al-Juned menjawab:
– Jika engkau marah marah saat tertimpa Bala, maka itu adalah HUKUMAN bagimu.
– jika engkau sabar di saat tertimpa Bala, maka itu adalah PENGHAPUS dosa dosamu.
– Jika engkau rela, tenang dan ikhlas berserah diri menerimanya, maka bala itu adalah TANGGA yang meninggikanmu ke derajat tinggi di mata Allah SWT.
Demikianlah inti dari terjemahan ungkapan berikut ini ;
ما هو البلاء ؟
هل هو عقاب من الله ام كفارة ام ارتقاء ؟
فاجاب الجنيد :
– اذا غضبت فهو عقاب
– واذا صبرت فهو كفارة
– واذا رضيت فهو ارتقاء.
اللهم ارفع عنا البلاء والاهواء وتسلط الاعداء.
MAKA, bersabar dan percayakanlah semua urusan kepada Allah SWT, seberat apapun Bala, musibah, bencana, atau ujian yang menimpa, akan terasa ringan dan biasa biasa saja.
Tawakkal dan berbaik sangkalah selalu.
Jangan pernah mengeluh apa lagi marah marah, pasti akan bertambah berat lagi, dan Bala pun tak kunjung berakhir.
Semoga Allah SWT selalu melindungi dan merahmati kita.
Oleh:
A.Hamid Husain
Alumni:
-Gontor, Ponorogo
-King Abdul Aziz Univ. Jeddah
-Ummul Qura Univ. Makkah.
Alfaatihah
Aamiin.