Cerita menarik tadi siang saat jalan-jalan ke Pandaan untuk membeli Juice untuk anak yang sedang sakit. Bukan minum obat tapi malah juice alpukat yang diminta. Mudah-mudahan panasnya menurun selepas dibelikan doa dalam hati.
Tidak seperti biasanya penjual juice biasanya mangkal di depan basmalah atau perempatan plumbon, siang itu malah ndak ada yang jualan sama sekali, terlihat rujak manis yang banyak hampir 5 rombong di Pandaan. Tapi siang itu bertekat tidak akan pulang tanpa membawa yang di pesan anak, karena kekecewaannya tidak mampu untuk dibayar dengan dinar sekalipun.
Motor menuju jalan pulang ternyata ada disebelah kiri jalan, mungkin ini penjual baru karena belum pernah terlihat. Alhamdulillah karena ada yang dibawa pulang, pesan 2 juice melon dan juice alpukat. Sambil duduk dikursi menunggu dibuatkannya tiba-tiba ada yang nyamperi sambil duduk-duduk santai. Satu penjual kelontongan dan satunya pemangkas rambut.
Singkat cerita si penjual kelontongan menceritakan tentang pendidikannya yang hingga perguruan tinggi, D2 Jurusan Ekonomi dan S1 Fakultas Hukum. Lantas sempat agak terheran-heran. Lho kenapa kok milih jualan? Bahkan sebelum menyewa toko beliaunya sempat berjualan dengan dipikul jualan aseseris dan mainan anak-anak. Saya lebih suka seperti ini pak, “katanya”. Karena tidak ada yang merintah, pingin istirahat yaa ngk dibuka, “lanjutnya”. Tetapi yang mengherankan kontrak tokonya satu tahun adalah 11 juta, berarti estimasi dalam satu bulan kurang lebih harus setor 900 ribu, dan beliau mampu mengangsur itu.
Beda hal nya dengan yang satunya pemangkas rambut jurusan bahasa inggris, alasan sama ingin bekerja sendiri tanpa harus diperintah orang lain. Pria asal pati jawa tengah ini lebih suka mandiri, prinsipnya siap mental, “katanya”. Pengahasilannya tidak bisa diprediksi pernah sampai menembus angka 8 juta perbulan sebelum pandemi. Intinya bekerja happy.
Lain dari keduanya cerita tentang temannya ilmu politik yang berprofesi jualan nasi goreng, dan mampu membeli mobil Yaris dengan harga 300 juta. Ternyata ini kumpulan orang-orang tanpa title sekalipun memiliki gelar sarjana. Tidak terasa menunggu juice , tenyata setiap orang memiliki cerita yang menarik dan lucu untuk dibuat pelajaran dalam hidup. HAPPY tanpa tendensi jabatan, title, kekayaan atau apapun namanya. Setiap orang berhak untuk bahagia. Jangan lewatkan kebahagian disetiap hari dengan melihat hal-hal yang unik disekitar kita.
Salam Kebahagiaaan.
Gelar bukan untuk kerja. Kerja harus bahagia. Pendidikan untuk memperluas wawasan dan mengubah mindset. Management yang baik dibutuhkan dalam usaha agar dapat menghasilkan keuntungan yang banyak, setidaknya bisa bertahan dalam kondisi sulit. Inilah manfaat pendidikan yang nyata.