Bermalam di Hotel Aryaduta Jakarta
Semalam menginap di hotel Aryaduta Jakarta. Letaknya di Jalan Prajurit Kko Usman dan Harun 44-48 Jakarta Pusat. Anda bisa kunjungi websitenya di www.aryaduta.com.
Saya bersyukur dapat menginap di hotel yang mewah dan megah ini. Dirjen GTK Kemdikbud mengundang para aktivis guru yang mewakili organisasi profesi guru.
Menginap di hotel Aryaduta Jakarta akhirnya terkabul. Dulu saya hanya melihatnya dari luar saja. Di lantai 16 saya menginap. Tepatnya di kamar 1624. Semua peserta diberikan kamar seorang diri. Mungkin supaya tidak tertular virus covid-19.
Virus ini memang semakin merajalela di Jakarta. Korbannya semakin bertambah saja. Kakak saya dan istri beserta anaknya positif covid-19. Mereka memilih isolasi mandiri di rumah. Semoga vaksinnya segera ada.
Nampaknya kita sudah harus bersahabat dengan virus ini. Penularan virusnya sangat cepat. Kita yang tertular tidak pernah menyadarinya. Setelah di tes swab barulah kita tahu kalau positif covid-19.
Bermalam sendiri di hotel ini membuat saya bersedih hati. Ada kabar menyedihkan hati. Kawan kuliah yang baik hati pergi meninggalkan dunia ini. Pak Wiji Purwanta orang baik sekali. Banyak sekali yang kehilangan atas kepergian beliau yang sangat bersahaja ini.
Beliau juga aktivis guru yang selalu memberi dan tak harap kembali. Allah memanggilnya di saat gelar doktor pendidikan akan disandangnya. Innalillahi wainnailaihi rojiun. Semoga diampuni semua dosanya.
Bermalam di hotel Aryaduta tidak membuat saya gembira. Kakak saya dan keluarganya semoga kembali sehat. Pak Wiji sahabat kami pergi dan tak akan kembali lagi. Saya banyak belajar dari beliau tentang cara memimpin organisasi.
Sambil menonton berita tv saya tuliskan ini. Belum ada berita yang menggembirakan hati. Semoga kita kembali happy dan bersatu melawan virus Corona ini. Presiden Jokowi berharap vaksin sudah bisa diproduksi di biofarma dan bisa memproduksi vaksin yang sudah teruji secara klinis.
Bermalam di hotel Aryaduta membuat saya melakukan refleksi diri. Apakah hidup saya sudah bermanfaat untuk negeri? Semua itu saya sadari belum seperti almarhum pak Wiji. Beliau adalah panutan kami dalam berorganisasi.
Semoga semua organisasi profesi guru bersatu untuk kemajuan negeri. Tujuan kita sama hanya caranya saja yang berbeda dalam mengelola organisasi. Semalam dari kementrian hukum dan ham sudah presentasi. Segera diurus akte notaris organisasi.
Masih teringat ketika saya dan kawan kawan membentuk organisasi guru TIK. Awalnya satu kemudian terpecah menjadi tiga. Masing-masing bertahan dengan argumentasinya. Semoga kami bisa bersatu kembali di hotel Aryaduta.
Bermalam di hotel Aryaduta membuat saya bertemu pak Fasli Jalal dan pak Iwan Syahril. Kedua orang ini memang luar biasa. Auranya dalam memimpin sangat terasa. Buat para aktivis guru pasti mengenal mereka, keduanya diberi amanah menjabat dirjen GTK. Pak Fasli yang pertama dan pak Iwan sekarang penggantinya.
Bermalam di hotel Aryaduta membuat saya melihat kota Jakarta di pagi hari. Sungai Ciliwung nampak mengalir tenang menuju ke laut luas tak bertepi. Sang mentari pagi mulai bersinar lagi. Gedung kementrian kelautan dan perikanan RI terlihat jelas dari kamar ini. Semoga saya dapat menuju cita cita yang pasti. Aamiin.
Salam Blogger persahabatan
Omjay
Guru Blogger Indonesia
Blog http://wijayalabs.com