Buat Apa sih Jadi Guru Penggerak?
Sabtu, 26 November 2022, Omjay mengikuti lokakarya calon guru penggerak angkatan 7. Kegiatan ini dilaksanakan di SMP negeri 103 Cijantung, Jakarta Timur. Dari pagi hingga sore hari, kami belajar di sekolah yang bagus ini. Sekolahnya asri dan bersih.
Dokpri
Omjay dan kawan-kawan cgp7 belajar di kelas D dengan mentor pengajar praktik bapak FileMon dan ibu Irma. Senang sekali bisa belajar kepada guru-guru hebat Indonesia. Omjay mendapatkan ilmu baru dari mereka.
Dokpri
Senang sekali bertemu dengan kawan-kawan baru. Mereka ada yang mengajar di SD, SMP dan SMA serta SMK. Kami semua terpilih untuk ikut Diklat calon guru penggerak angkatan 7 di Jakarta Timur. Semoga kami bisa lulus CGP semuanya.
Dokpri
Saat waktu istirahat, Omjay bertemu dengan pak Rizky. Beliau guru SD negeri Cipinang Muara. Beliau kenal dengan Omjay dan katanya Omjay pernah menjadi narasumber ketika beliau masih menjadi mahasiswa UNJ.
Dokpri
Senang sekali hati ini. Kami mendapatkan ilmu dan teman baru. Belajar sepanjang hayat menjadi motto kami. Menjadi guru penggerak adalah pilihan kami. Banyak membaca dan senang berbagi adalah cara kami dalam belajar.
Kami belajar nilai dan peran serta kompetensi guru penggerak dan mulai mengingat kembali apa-apa yang sudah dikerjakan dalam merawat komunitas guru.
Buat apa menjadi guru penggerak? Buat dapat ilmu baru dan wawasan baru. Sekaligus juga teman baru. Banyak pengalaman baru Omjay dapatkan dan Omjay bersyukur terpilih menjadi salah satu guru penggerak di angkatan 7. Prosesnya cukup panjang dan tidak mudah. Kita harus mampu mengalahkan diri sendiri.
Buat yang belum daftar menjadi guru penggerak, ayo segera mendaftarkan diri. Ikuti prosesnya mulai dari seleksi berkas hingga wawancara serta praktik mengajar.
Buat yang belum terpilih jangan bersedih hati. Tetap menjadi guru penggerak dengan jalur mandiri. Hal itu jauh lebih terhormat dan terus menjadi guru penggerak dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Saat zaman kemerdekaan, ada pasukan TNI dan pasukan gerilyawan. Mereka semua ikut berjuang untuk Indonesia merdeka. Jadi guru penggerak Indonesia tidak harus ikut program guru penggerak Kemdikbudristek. Anda bisa melakukannya lewat organisasi profesi guru.
Hal yang paling penting adalah guru harus terus belajar sepanjang hayat dan melakukan aksi nyata. Banyak ilmu baru kita dapatkan kalau rajin membaca dan banyak pengalaman baru kita dapatkan kalau kita rajin silahturahmi. Omjay juga melakukan studi Banding gratis di SMPN 103 Jakarta.
Dokpri
Intinya adalah kita semua adalah guru penggerak. Bedanya yang satu dibiayai pemerintah dan lainnya dibiayai biaya mandiri. Semuanya sama bagusnya, asalkan kita mampu melayani siswa dengan pelayanan terbaik.
Pahami ajaran Ki Hajar Dewantara dan tokoh pendidikan lainnya. Banyak ilmu dan pengalaman mereka yang dapat kita baca lalu amalkan dalam kehidupan sehari-hari. Ibarat menanam pohon, agar tumbuh subur maka kita ahrus merawatnya dengan baik. Begitu juga dalam mendidik anak. Kita harus memberikan kasih sayang agar mereka merasa disayangi oleh gurunya. Guru yang baik pasti akan menyayangi semua muridnya.
Setiap anak adalah bintang. Jadikan mereka sang juara di bidang bakat dan minatnya masing-masing. Kita sebagai guru akan menemukan potensi unik mereka.
Demikianlah sedikit kisah Omjay sebelum tidur. Semoga besok masih bernafas dan diberi umur panjang. Jadilah guru penggerak Indonesia yang mampu menggerakkan orang lain dan menjadi pemimpin pembelajaran di kelas.
Salam blogger persahabatan
Omjay
Guru blogger Indonesia
Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul “Buat Apa sih Jadi Guru Penggerak?”, Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/wijayalabs/638385534addee285a26e6e3/buat-apa-sih-jadi-guru-penggerak
Kreator: Wijaya Kusumah
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.com