Nah kali ini saya akan membahas tentang Bagaimana Cara Memilih Judul dan Tema agar Tulisan Kita Layak Terbit berdasarkan hasil diskusi online September Ceria bersama Prof Ekoji dan Penerbit Andi pada tanggal 28 Agustus pukul 13.30 WIB.
Sebelum kita bahas bagaimana cara memilih judulnya, kita harus mengetahui dulu apa motivasi kita untuk menulis. Masing-masing penulis memiliki tujuan dan motivasi yang berbeda-beda. Berikut ini ada 4 motivasi mengapa harus menulis.
- Motivasi pertama adalah orientasi pada Profit yaitu mencari keuntungan sebesar-besarnya, yaitu penulis dari awal memang memiliki niat menulis untuk mencari keuntungan, manambah income atau bisa jadi sebagai sumber mata pencaharian. Hal ini baik-baik saja yang terpenting penulis harus mengikuti trend pasar dan keinginan penerbit. Jika penulis hanya mengikuti seleranya sendiri dalam menulis maka tujuan untuk mendapatkan profit akan sulit untuk dicapai.
- Motivasi kedua Nirlaba alias tidak mencari keuntungan, di sini penulis hanya sekedar mengapresiasikan hobinya saja. Penulis hanya sekedar menulis peristiwa atau kejadianya hanya singkat seperti peristiwa alam, gempa bumi, tsunami atau biographi sendiri. Jika tulisannya seperti ini maka tulisanya akan sulit di terima di penerbit mayor sehingga bentuk tulisan seperti ini bisa di cetak sendiri, bayar sendiri,baca sendiri dan syukur-syukur ada teman yang tertarik untuk membacanya.
- Branding/Promosi yaitu motivasi menulis sebagai branding untuk menaikan pamor seseorang jika sudah memiliki karya tulisan. Sehingga terkesan lebih professional.
- Memenuhi regulasi/akreditasi menulis karena kepentingan untuk kenaikan pangkat, yang mewajibkan seseorang untuk menulis.
Nah itulah motivasi atau alasan mengapa orang menulis, semua alasan tersebut sah-sah saja karena setiap orang memiliki motivasi yang berbeda-beda. Di antara 4 motivasi tersebut yang harus diperhatikan jika tujuannya adalah profit maka penulis harus memperhatikan judul dan tema agar tulisannya layak untuk diterbitkan, apalagi di penerbit mayor.
Mengapa tema itu penting ? Karena penerbit tidak akan menerbitkan buku yang tidak laku dipasaran maka sebaiknya pilihlah tema yang di cari pasar. Bagaimana cara memilih tema yang banyak di cari oleh pasar? saat ini sangatlah mudah tinggal mencari di http://trends.google.co.id/ maka kita bisa melihat trend tema yang kita angkat, apakan naik turun, turun terus, stabil atau naik terus grafiknya. Nah di sini penulis akan mengetahui tema apa yang harus dia angkat agar tulisannya bisa tembus di penerbit mayor.
Selain itu ada beberapa kriteria penilaian yang harus di ketahui penulis. Masing-masing penerbit memiliki sistem penilaian yang berbeda-beda, tapi sebagian besar penerbit memiliki kriteria yang sama yaitu sebagai berikut.
- Editorial (10%) Ternyata secara editorial tidaklah terlalu besar hanya 10%, jadi penulis pemula atau penulis belum terkenal jangan khawatir apalagi minder.
- Peluang Potensi Pasar (50-100) Nah ternyata yang besar adalah Peluang Potensi Pasar. Jika trendnya bagus penerbit tidak akan ragu untuk menerima naskah dari kita.
- Keilmuan (30%). Nah selain itu penulis harus memiliki keilmuan dan sumber refeferensi yang mumpuni tentang tema yang di angkat.
- Reputasi Penulis (10%) Reputasi ternyata nilai hanya 10% tidak terlalu mempengaruhi. Jika dosen reputasinya bisa dilihat dari scholar.google.co.id jika bukan dosen bisa dilihat dari media sosialnya FB, Twitter,Instagram berapa teman dan followernya, jika menjadi admin yang followernya banyak bisa menjadi peluang besar. Jika tidak berkolaborasi dengan penulis terkenal maka secara otomatis reputasinya akan ikut terangkat.
Dari 4 penilaian tersebut yang dicari penerbit adalah tema populer dan penulis populer. Tapi jangan berkecil hati jika penulisnya belum populer maka carilah tema populer. Penerbit akan benar-benar menolak jika tema tidak populer penulis tidak populer.
Sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi penulis yang tidak terkenal atau penulis pemula, agar tidak di tolak mentah-mentah oleh penerbit maka menulislah tema populer.
Jika masih ingin menulis lepas, bebas tanpa beban tapi ingin memiliki buku maka penulis masih bisa menerbitkannya dengan cara menerbiktan buku sendiri yaitu penerbit indie.
Ada 4 motivasi dalam menulis profit, nirlaba, pamor dan regulasi semuanya sah-sah saja. Tetap berkarya dengan tulisan