Dari webinar ke webinar
Pandemi korona membuat guru banyak ikut berbagai webinar. Banyak motif dijadikan alasan. Ada yang cuma mencari sertifikat webinar dan ada yang ingin pintar. Semoga kegiatan webinar tidak membuat guru menjadi pemburu. Guru adalah pendidik dan bukan pemburu. Apalagi pemburu sertifikat dari webinar ke webinar.
Kemudahan teknologi, membuat kita dengan mudah mengikuti berbagai kegiatan webinar. Bisa dengan cara sinkronus dan asinkronus. Baik secara langsung maupun tidak langsung. Sertifikat digital dengan mudah didapatkan. Asalkan mau duduk sebentar, dan menyimak materi sampai selesai, maka sertifikat digital terkirim ke email peserta.
Dari pagi hingga malam hari banyak sekali webinar bisa diikuti. Baik dari kementrian maupun organisasi profesi guru. Inilah saatnya guru meningkatkan kompetensi yang dikuasainya. Belajar bersama dan saling berbagi ilmu akan membuat kita kaya akan pengalaman. Itulah yang sebenarnya diharapkan. Guru saling berbagi ilmu dan pengalamannya.
Namun, terkadang ada oknum guru yang hanya berburu sertifikat saja. Mereka hanya mencari sertifikat untuk menambah point’ kenaikan pangkat. Padahal sertifikat adalah bonus bagi mereka yang ingin menaikkan harkat dan martabat. Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang berilmu pengetahuan. Itulah janji Allah dalam Al Qur’an.
Kegiatan webinar seharusnya membuat guru menjadi bertambah ilmunya. Dari sesuatu yang belum tahu menjadi tahu. Dari yang belum bisa menjadi bisa. Mari isi hari-hari kita dengan belajar setiap hari. Pandemi ini kita hadapi dengan selalu meningkatkan kompetensi diri. Lawan kemalasan diri dan kelola waktu dengan manajemen waktu yang menguntungkan diri. Semoga kita menjadi guru tangguh berhati cahaya di negeri ini.
Dari webinar ke webinar seyogyanya membuat kita lebih mawas diri. Teruslah belajar kepada pakarnya. Kami di APKS PGRI membuka kelas belajar menulis dan bicara. Kegiatannya dilaksanakan malam hari. Dari pukul 19.00 sampai 21.00 wib. Kami berharap, kegiatan ini tidak menggangu aktivitas guru dalam kegiatan di sekolah masing-masing.
Kegiatan belajar menulis dilaksanakan setiap hari Senen, Rabu, dan Jumat. Kegiatan belajar bicara dilaksanakan setiap hari Selasa dan Kamis. Sedangkan hari Sabtu malam Minggu kami adakan webinar dengan tema yang sedang dibutuhkan para guru. Biasanya lebih ramai dari hari biasa. Bahkan bisa tembus 15.000 orang penonton di YouTube dan 1000 orang di aplikasi zoom.
Bagi kami, bukan jumlahnya yang kita harapkan. Tapi kualitas kegiatannya yang terus kami evaluasi bersama tim solid Omjay. Saat pandemi kami berkolaborasi. Kami saling melengkapi. Ada yang belum pernah bertemu sama sekali. Kami bekerjasama lewat dunia Maya yang tak pernah sepi. Dengan kerjasama tim itulah kegiatan demi kegiatan kita lalui.
Kita tidak bisa bekerja sendirian. Kita harus saling bekerjasama dan saling melengkapi. Kegiatan webinar yang kami gelar adalah hasil dari kolaborasi kawan-kawan di PGRI. Saatnya kita membangun supertim yang solid agar menjadi magnet yang kuat dan bisa mengajak guru-guru lainnya.
Kolaborasi adalah salah satu kecakapan abad 21. Bila guru sudah saling bekerjasama dalam mengadakan kegiatan, maka hal ini bisa ditularkan kepada peserta didiknya. Guru kencing berdiri murid kencing berlari. Keteladanan guru sangat penting dalam membangun profil pelajar Pancasila.
Dari webinar ke webinar seharusnya membuat guru saling berkolaborasi. Siapa yang berpengalaman dan berpengetahuan berbagilah ilmu kepada guru lainnya. Ilmu ketika dibagikan tidak akan pernah habis. Bahkan akan bertahan lama dari pemiliknya. Kita akan menjadi pakar di bidang masing-masing.
Saatnya saya harus undur diri. Laporan desertasi harus segera diselesaikan. Selalu saja ada pertarungan dalam diri ini. Antara mementingkan diri sendiri dan orang lain. Semoga bisa dikerjakan di sela-sela kesibukan kegiatan. Aamiin
Salam Blogger Persahabatan
Omjay
Guru Blogger Indonesia
Blog http://wijayalabs.com
Guru merupakan mediator,motivator,fasilltator,selayaknya wajib menguasai metode pembelajaran agar dapat berhasil,termasuk dalam menggunakan media pembelajaran secara digital