Dikejar deadline
Saya lembur malam ini. Bukan mau begadang. Tapi karena dikejar deadline. Semua sudah harus selesai esok hari. Terpaksalah malam ini lembur. Bekerja lembur dari rumah.
Lagi asyik kerja. Anak kedua saya Berlian memanggil tukang nasi goreng yang lewat depan rumah. Saya langsung ikutan memanggilnya. Makan nasi gorenglah saya malam ini. Sebenarnya sih kurang bagus. Tapi perut ini sudah minta diisi.
Dari bangun tidur sampai mau tertidur lagi, pekerjaan tiada henti. Ada saja yang harus saya kerjakan.
Pagi pagi sudah masukin nilai anak kelas 8. Saya harus membuat sertifikat nilai bimbingan TIK. Semenjak TIK dihapus dari kurikulum 2013, saya dipaksa mengajar prakarya dan kemudian kembali mengajar TIK. Namun, nilainya belum bisa masuk raport. Sebab masih dikunci di dapodik.
Malam ini saya selesaikan sertifikat dan lampiran nilainya. Sudah lama juga saya tidak membuat sertifikat dalam jumlah banyak. Alhamdulillah pak fajar memberikan link YouTube cara membuat sertifikat dengan jumlah siswa yang banyak. Jadilah saya belajar secara otodidak dan dibantu anak pertama saya yang ada di Bandung. Intan membantu saya mengoreksi nilai-nilai siswa dan mengirimkan lewat aplikasi WhatsApp.
Anak milenial memang pintar-pintar. Tidak seperti ayahnya yang kaum kolonial. Dulu saya belajar komputer dari dos wordstar dan Lotus. Ditambah dbase 3 plus sudah dianggap jago komputer. Sekarang ilmunya sudah beda. Semua serba plug and play. Bahkan ada istilah what you see ia what you get. Kita para kaum kolonial dipaksa belajar di era global.
Seharian saya jadi narasumber di 2 webinar yang berbeda. Pagi di acara webinar Kominfo untuk orang dewasa. Siang saya diminta menjadi narsum untuk murid kelas 2 sampai kelas 6 sekolah dasar. Sebuah pengalaman yang sangat berkesan ketika menjadi narsum untuk anak anak. Ternyata harus lebih sabar dan mampu berinteraksi dengan mereka.
Sore hari saya mulai lagi memasukkan nilai ke Excel. Alhamdulillah selesai. Tinggal digabungkan saja dengan file sertifikat yang dibuatkan oleh pak Ramly menggunakan word. Saya diajari olehnya cara menggabungkan file lewat aplikasi WhatsApp.
Malam hari masih harus membuka acara belajar bicara PGRI. Ibu Umi Rosidah menjadi narsum dan ibu Maesaroh menjadi moderator. Sambil bekerja saya menyimak acaranya. Strategi pendidikan karakter dengan profil pelajar Pancasila bagus juga materinya. Kalau anda memerlukan materinya akan saya kirimkan lewat aplikasi WhatsApp saja. Biar gampang membagikannya. Ibu Aam mengirimkan materinya kepada saya lewat WhatsApp.
Malam ini mau makan nasi goreng dulu. Harumnya nasi goreng membuat saya harus memberhentikan tulisan ini. Semoga memberikan inspirasi untuk pembaca. Bagaimana rasanya dikejar deadline. Hehehe.
Salam blogger persahabatan
Omjay
Blog http://wijayalabs.com
Mohon komentarnya
Tulisan Omjay mengalir bagaikan air sungai dari tebing tinggi menuju dataran rendah. Begitu lancarnya tanpa hambatan. Saya membayangkan betapa lincahnya jari jemari Omjay menekan keyboard laptop dalam kecepatan seperti kilat. Itu semua tentunya karena kekompakan pikiran, hati dan jemari yang sudah terlatih sekian lama. Omjay luar biasa. Nasi goreng yang lezat, nilai rapot yang tuntas, sertifikat yang kelar, dan webinar yang sukses. Selamat ya Omjay. Sehat dan sukses selalu.
tulisanya nggelontor begitu saja kita yang baca dibuat seakan turut dalam cerita