Alhamdulillah hari ini dapat mengikuti kegiatan diseminasi implementasi kurikulum merdeka mata pelajaran informatika di SMP Negeri 167 Jakarta Timur. Bapak Bilal Kepala SMPN 167 Jakarta membuka acara ini dengan resmi sekitar pukul 08.30 WIB.
Ibu Ammelia menyampaikan materi/dokpri
Ada sekitar 65 orang hadir dalam kegiatan ini. Mereka semua adalah guru informatika yang akan ditugaskan mengajar mata pelajaran informatika di sekolahnya masing-masing pada tahun ajaran baru yang akan datang.
Kami perwakilan komite pembelajar matpel informatika diminta untuk mendiseminasikan atau menyebarkan apa yang sudah kami dapatkan ketika mengikuti diklat sekolah penggerak selama 10 hari.
Inilah tim Diseminasi Informatika/dokpri
Kami berlima diminta untuk memberikan materi diseminasi. Omjay dari SMP Labschool Jakarta, Ibu Ruth Ammelia dari SMPN 284 Jakarta, Ibu Muliana dari SMPN 193 Jakarta, Bapak Ahmad Raafi dari SMPN 25 Jakarta, dan Ibu Indah dari SMPN 168 Jakarta.
(14) belajar informatika di lab komputer SMP labschool Jakarta – YouTube
Beberapa hari sebelumnya, kami berkumpul di SMP Labschool Jakarta untuk menyiapkan materi yang akan disampaikan.
Ada 5 hal penting yang kami sampaikan. Kelima hal tersebut adalah:
- Asesmen diagnostik
- Analisis Capaian pembelajaran
- Membuat tujuan Pembelajaran dan Alur Tujuan Pembelajaran
- Asesmen Diagnostik awal materi
- Modul Ajar
Modul ajar adalah sejumlah alat atau sarana media, metode, petunjuk, dan pedoman yang dirancang secara sistematis dan menarik.
Modul ajar merupakan implementasi dari Alur Tujuan Pembelajaran yang dikembangkan dari Capaian Pembelajaran dengan Profil Pelajar Pancasila (PPP) sebagai sasaran.
Modul ajar disusun sesuai dengan fase atau tahap perkembangan peserta didik, mempertimbangkan apa yang akan dipelajari dengan tujuan pembelajaran, dan berbasis perkembangan jangka panjang.
Guru perlu memahami konsep mengenai modul ajar agar proses pembelajaran lebih menarik dan bermakna. Guru dalam satuan pendidikan diberi kebebasan untuk mengembangkan modul ajar sesuai dengan konteks lingkungan dan kebutuhan belajar peserta didik.
Modul ajar dilengkapi dengan komponen yang menjadi dasar dalam proses penyusunan. Komponen modul ajar dalam panduan dibutuhkan untuk kelengkapan persiapan pembelajaran. Komponen modul ajar bisa ditambahkan sesuai dengan mata pelajaran dan kebutuhan peserta didik.
Ada 2 jenis asesmen yang diberikan kepada siswa yaitu KOGNITIF dan NON KOGNITIF
- Menentukan gaya belajar (visual, audiovisual, audio)
- Mengetahui latar belakang peserta didik
- Mengetahui minat
- Mengetahui motivasi Dilakukan oleh guru BP di awal tahun pelajaran
- Mengetahui kesiapan belajar peserta didik
Peserta didik dibagi menjadi 3 kelompok (tinggi, sedang, rendah)
Semua hal di atas dilakukan oleh guru mata pelajaran dan guru BP (di awal tahun pelajaran, awal lingkup materi, sebelum Menyusun modul ajar).
Capaian pembelajaran ditetapkan oleh pemerintah dengan dibagi dalam fase dan sedangkan capaian pembelajaran adalah Sekumpulan kompetensi dan lingkup materi.
Berpikir Komputasional Peserta didik mampu menerapkan berpikir komputasional untuk menghasilkan beberapa solusi dalam menyelesaikan persoalan dengan data diskrit bervolume kecil dan mendisposisikan berpikir komputasional dalam bidang lain terutama literasi, numerasi dan literasi sains (computationally literate).
Mari, kita identifikasi kompetensi yang harus dikuasai peserta didik pada elemen berpikir komputasional fase D: Contoh: Peserta didik menerapkan berpikir komputasional untuk menghasilkan beberapa solusi dalam menyelesaikan persoalan dengan data diskrit bervolume kecil.
Dalam menentukan tujuan pembelajaran, ada 3 komponen penting, yaitu:
- Kompetensi
- Konten
- Variasi
Kompetensi adalah Kemampuan yang mencakup sikap, pengetahuan, keterampilan dengan contoh: Peserta didik mampu menerapkan berpikir komputasional untuk menghasilkan beberapa solusi dengan data diskrit bervolume kecil dalam menyelesaikan persoalan dalam bidang literasi dengan tepat.
Konten adalah Ilmu pengetahuan inti atau konsep utama di akhir satu unit pembelajaran dengan contoh: Peserta didik mampu menerapkan berpikir komputasional untuk menghasilkan beberapa solusi dengan data diskrit bervolume kecil dalam menyelesaikan persoalan dalam bidang literasi dengan tepat.
Variasi adalah keterampilan berpikir apa saja yang perlu dikuasai siswa untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan contoh: Peserta didik mampu menerapkan berpikir komputasional untuk menghasilkan beberapa solusi dengan data diskrit bervolume kecil dalam menyelesaikan persoalan dalam bidang literasi dengan tepat.
Penggunaan keterampilan berpikir kreatif, kritis, dan tingkat tinggi, seperti mengevaluasi, menganalisis, memprediksi, menciptakan, dan lain sebagainya.
Demikianlah sedikit informasi yang kami sampaikan dalam kegiatan diseminasi implementasi kurikulum merdeka di SMPN 167 Jakarta Timur. Semoga bermanfaat untuk pembaca kompasiana.
[gview file=”https://www.guru.karimunpos.com/wp-content/uploads/2022/04/MATERI-DISEMINASI-INFORMATIKA-1.pdf”]
[gview file=”https://www.guru.karimunpos.com/wp-content/uploads/2022/04/MODUL-AJAR-KSP-dikonversi-2-1.pdf”]
Materi lengkap diseminasi implementasi kurikulum merdeka, dapat anda unduh di sini.
Untuk foto lengkap kegiatan dapat diunduh di bawah ini.
Salam Blogger Persahabatan
Omjay
Guru Blogger Indonesia
Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul “Diseminasi Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar di SMP Negeri 167 Jakarta”, Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/wijayalabs/625ea3eabb44864cb6106a02/diseminasi-implementasi-kurikulum-merdeka-belajar-di-smp-negeri-167-jakarta
Kreator: Wijaya Kusumah