A. Peran Guru Abad 21
Guru Abad 21, adalah guru yang bernaung dalam tantangan dunia digital. Sebagaimana Pendidikan adalah amanat UUD 1945 Pasal 31 yang menjelaskan bahwa hak warga negara serta kewajiban pemerintah di bidang pendidikan, maka keberlangsungan pendidikan terletak pada sinergi guru dalam menciptakan iklim yang melek wawasan dan literasi.
Dewasa ini, dunia memasuki abad 21, dimana industri sudah berevolusi menuju era 4.0. Era dimana Ekonomi digital, Al Big Data, dan Robotika menjadi elemen yang paling fundamental dalam keberlangsungan pertumbuhan suatu bangsa. Segala kecanggihan ini, patut dipersiapkan untuk membangun Generasi Emas 2045. Pesatnya peran teknologi menjadikan pesatnya nilai pengetahuan yang didapatkan secara digital. Untuk itu, mencetak generasi Emas 2045 perlu kesinambungan antara karakter dan teknologi. Cara menanamkan nilai karakter dalam budaya teknologi adalah dengan literasi digital.
Ada 8 elemen essensial yang perlu dibangun seorang guru untuk mengembangkan literasi digital, di antaranya:
1. Kultural, yaitu pemahaman ragam konteks pengguna digital.
- Kognitif, yaitu daya pikir menilai konten.
- Konstruktif, yaitu reka cipta sesuatu yang ahli dan aktual.
- Komunikatif, yaitu memahami kinerja dan jejaring komunikasi di dunia digital.
- Kepercayaan diri yang bertanggungjawab.
- Kreatif, melakukan hal baru dengan cara baru.
- Krisis dalam menyikapi konten.
- Bertanggungjawab secara sosial.
B. Asyiknya belajar dalam Dunia Digital
Menjadi melek digital bagi guru dalam mendukung pengajaran digital sangat penting karena alat digital secara fundamental mengubah sifat pengetahuan dalam arti bahwa mereka memiliki kecakapan yang lebih kreatif, aktif, kolektif, dan menjadi pribadi yang berwawasan dalam membangun dan mengkomunikasikan pengetahuan melalui media digital.
Di era digital ini, seorang guru memiliki peran yang sangat penuh terhadap keberlangsungan asupan nutrisi yang baik di dunia digital. Hal ini menjadi penting, dimana setiap siswa di era 21 ini memiliki peran serta dalam kemajuan teknologi.
Dikemukakan oleh (Payton & Hague, 2010; Sharpe, 2011; Nguyen, 2014). Serta Olsson dan Edman- -Stålbrant (2008) menyatakan bahwa seorang guru harus memiliki kemampuan yang mumpuni dalam menyikapi kecanggihan teknologi. Kemampuan itu meliputi:
- Memutuskan jenis alat digital apa yang sesuai untuk konten pembelajaran mereka dan dapat menyajikannya secara online,
- Menentukan jenis apa alat digital dan metode ajar yang mendukung, mengembangkan atau meningkatkan kualitas kursus mereka,
- Mewujudkan biaya dengan ujian digital yang berbeda sehingga mereka dapat memilih bentuk pemeriksaan terbaik sesuai dengan tujuan dan pedoman,
- Memperjelas dan menyoroti pengajaran dan masalah pembelajaran, untuk siswa, sesuai dengan alat dan metode digital yang dipilih.
Ragam aplikasi belajar digital telah diluncurkan oleh beberapa penyedia aplikasi pembelajaran seperti program Ruang Guru (teachher’s room) dan program Ruang Kelas (Google Classroom), dengan demikian literasi digital sangat berperan dalam dunia pendidikan. Selain kedua fitur tersebut banyak pemanfaatan teknologi dalam literasi digital seperti pengunaan aplikasi Edmodo, Whatsapp Group, Moodle, dll.
Poin penting dari belajar di kelas maya adalah tetap menanamkan nilai tatak rama dalam proses pembelajaran. seperti pada paparan dari Prof. Eko Indrajit pada link berikut ini.
https://www.youtube.com/watch?v=H93lmgCNikc
Keberhasilan pendidikan di abad 21, tercakup dalam keterampilan belajar dan inovasi, berpikir kritis dalam pemecahan masalah, berkomunikasi serta keterampilan berkolaborasi. Sebelum pandemi melanda negeri, ruang lingkup kita hanya terapacu pada dunia siswa di dalam kelas. Seiring dengan kecanggihan teknologi, pada abad 21 ini guru dan siswa, dikenalkan dengan dunia yang lebih luas. Pula kecanggihan teknologi ini membawa kita pada konektivitas berskala global. Sebuah koneksi yang menghubungkan jarak yang jauh menjadi begitu dekat. Kita mampu berkomunikasi dalam dunia maya, dengan alat digial yang begitu canggih.
Hal itu memberikan bukti bahwa belajar di dunia digital menjadikan waktu begitu efisien, menjadikan ruang lingkup pertemanan menjadi lebih luas, bahkan berskala global. Sebagai seorang guru yang duduk di era 4.0 mari kita manfaatkan teknologi untuk membangun pertumbuhan industri yang lebih baik. Masyarakat yang cakap dalam menggenggam teknologi 4.0, merupakan masyarakat cerdas di era society 5.0.
SATUGURU, belajar itu seru!
Terima kasih sudah ikut meramaikan lomba blog
https://forms.gle/btsuz8Dmf1RwqfoC9