Tanggal 12 Agustus yang lalu mengikuti bincang santai dan belajar bareng dengan narasumber hebat Ibu Dra Betti Risnalenni, MM. Di awal diskusi, Beliau menceritakan ibunya yang suka membuat kue. Bu Betti kecil rajin memasukkan dan menawarkan ke toko-toko di pertokoan Cempaka Putih. Ketika beliau masih tinggal di Cempaka Putih Jakarta. Ketika pindah ke Bekasi, kue ibunya ditipkan di toko-toko sekitar Bekasi. Termasuk di koperasi sekolahnya di SMA1 Bekasi. Untuk jaga image/jaga gengsi karena beliau aktivis di sekolah, maka Beliau datang sebelum teman lain datang. Agar temannya tidak tahu kue tersebut dari Bu Betti remaja. Sejak dari kecil sampai tumbuh remaja Beliau sudah memiliki jiwa wirausaha.
Ketika Beliau kuliah ibunya punya jasa catering dan memiliki pelanggan beberapa kantor dan pabrik. Beliau sangat suka dengan keberhasilan itu. Tapi setelah beliau menikah usaha catering ditutup, alasan ibunya capek. Jadinya Beliau tidak pernah lagi menengok usaha makanan tersebut. Setelah lulus kuliah mengajar di sebuah sekolah. Tahun 1996 beliau membuka kursus. Di situlah Beliau menjadi entrepreneur yang hebat. Menjadi seorang pengelola tempat kursus. Beliau berhasil mendirikan 24 tempat kursus di Bekasi.
Tahun 2003 Beliau merintis sekolah TK dan SD Insan Kamil yang didirikan di Bantar Gebang Bekasi. Sebagai pengelola sekolah Beliau bekerjasama dengan Mall besar di Bekasi, Metropolitan Mall. Dari tahun 1996 sampai dengan 2007 mengadakan lomba di Mall tersebut. Beliau bekerjasama dengan orang yang mau membuat kursus. Beliau melatih guru-gurunya dan mereka wajib memakai bukunya Bu Betti. Lomba di Mall lebih mengarah ke entertain, membuat anak-anak dan orang tua senang. Dana untuk piala dan makan sudah masuk ke beaya pendaftaran. Beliau kerjasama dengan pengusaha siap saji dan pembuat piala. Jiwa wirausahanya semakin matang mampu bekerjasama dengan pengusaha mall, makanan siap saji dan penyedia piala.
Dari salah satu cabang kursusnya ada yang ingin mendirikan Taman Kanak- Kanak(TK) tapi belum berani karena belum punya modal. Akhirnya beliau bekerja sama dengan salah satu pengelola pusat kursus. Mulailah mengontrak rumah. Dan Bu Betti membuat buku materi untuk TK. Mulai dari materi menarik garis, mengenal angka dan mengenal huruf. Yang tak terlupakan adalah program unggulan hafalan surat pendek dan Aritmatika. Menurutnya mengelola sekolah tidak semudah jualan batik. Banyak ruginya. Untuk buat sekolah harus punya perencanaan untung ruginya, harus penuh pemikiran. Temannya hanya bertahan 3 tahun. Yang menurutnya best practise ketika Beliau memperoleh juara 1 lomba kepala sekolah berprestasi. Namun juara harapan untuk tingkat provinsi di Jawa Barat. Menjuarai lomba ini, dimulai dari lomba tingkat kecamatan. Ketika setiap sekolah diwajibkan mengikuti lomba kepala sekolah berprestasi. Di tingkat kecamatan juara 1. Kemudian lanjut tingkat kota dari 12 kecamatan Beliau juara 1. Dalam lomba tersebut ada tesnya mulai dari dari tes tertulis, psikotes, tes bahasa inggris, dan presentasi dari best practice masing-masing guru. Juga mengumpulkan biodata, sertifikat, kegiatan dan hasil karya. Kebetulan tahun itu mampu membuat buku Aritmatika sejumlah 30 judul buku. Buku itu lumayan untuk penilaian, buku nilainya tinggi. Seorang guru yang hebat sekaligus weorang wirausaha.
Sekarang sekolahnya sudah berjalan baik, Beliau tinggal memantau saja. Semua sudah berjalan dengan teratur. Beliau sekarang tertarik kembali dengan bisnis kuliner. Beliau ikut pelatihan-pelatihan yang terkait wirausaha, jadi selain punya sertifikat pendidik juga punya sertifikat wirausaha. Beliau mulai mematenkan merk lewat (Hak atas Kelayakan Intelektual) HaKi dan menghalalkan produk nya. Beliau sekarang menjadi salah satu pengusaha Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) binaan Dinas Koperasi Bekasi. Seorang guru sekaligus pengusaha yang gigih.
Ketika ada pertanyaan terkait motivasi mendirikan sekolah Insan Kamil, Beliau menjelaskan dengan detail. Motivasi mendirikan sekolah karena tidak mampu menyekolahkan anaknya di sekolah bagus karena hanya seorang guru. Beliau menceritakan anak sulungnya pernah test di sekolah yang bagus, tapi tidak diterima karena gaji suaminya kecil. Beliau dan suami hanya seorang guru, Beliau sedih sekali. Anaknya yang tidak diterima di sekolah favorit, sekarang sudah lulus UGM dengan predikat cumlaude. Akhirnya Beliau mendirikan sekolah yang siapa saja bisa sekolah di situ. Di sekolah yang Beliau dirikan orang kaya bayar normal, yang kurang mampu bayar semampunya, anak yatim gratis. Karena kalau anak orang kaya sekolah di tempat bagus itu biasa. Yang miskin sekolah yang jelek itu wajar. Tapi yang tidak mampu sekolah di tempat bagus itu luar biasa. Makanya Beliau mendirikan sekolah dengan komitmen seperti itu. Karena beliau yakin sebagai guru, pasti bisa. Maka jadilah Kelompok Bermain(KB), TK dan SD Insan Kamil.
Sekarang sudah dikelola anak-anaknya dan Beliau menikmati masa tua dengan buka kedai di samping rumah tempat berkumpulnya guru-guru atau siapa saja yang mau refreshing. Beliau selalu menikmati segala yang terjadi. Jadi kalau melakukan sesuatu Beliau berdoa: Ya Alloh jika Engkau ridho dengan telah dilakukan maka permudahkanlah. Jika itu sulit dan engkau tidak ridho jauhkanlah. Jadi apapun yang Beliau lakukan tidak pernah berharap berhasil. Beliau menikmati apa yang dilakukan. Jika terasa sulit mungkin karena Allah tidak ridho. Pesan indah Beliau lakukan sesuatu karena kalau kita melakukan suatu kebaikan, Allah siap untuk menolong kita. Selagi kita bisa berkarya dan berkiprah lakukanlah. Kalau memang bagus hati kecil kita tak mungkin memungkiri. lakukan apa yang bisa dilakukan.Yang penting kegiatan itu positif dan tidak merugikan orang lain.
Tanggal 12 Agustus yang lalu mengikuti bincang santai dan belajar bareng dengan narasumber hebat Ibu Dra Betti Risnalenni, MM. Di awal diskusi, Beliau menceritakan ibunya yang suka membuat kue. Bu Betti kecil rajin memasukkan dan menawarkan ke toko-toko untuk dititipkan di pertokoan Cempaka Putih. Ketika beliau masih tinggal di Cempaka Putih Jakarta. Ketika pindah ke Bekasi, kue ibunya ditipkan di toko-toko sekitar Bekasi. Termasuk di koperasi sekolahnya di SMA1 Bekasi. Untuk jaga image/jaga gengsi karena beliau aktivis di sekolah, maka Beliau datang sebelum teman lain datang. Agar temannya tidak tahu kue tersebut dari Bu Betti remaja. Sejak dari kecil sampai tumbuh remaja Beliau sudah memiliki jiwa wirausaha.
Ketika Beliau kuliah ibunya punya jasa catering dan memiliki pelanggan beberapa kantor dan pabrik. Beliau sangat suka dengan keberhasilan itu. Tapi setelah beliau menikah usaha catering ditutup, alasan ibunya capek. Jadinya Beliau tidak pernah lagi menengok usaha makanan tersebut. Setelah lulus kuliah mengajar di sebuah sekolah. Tahun 1996 beliau membuka kursus. Di situlah Beliau menjadi entrepreneur yang hebat. Menjadi seorang pengelola tempat kursus. Beliau berhasil mendirikan 24 tempat kursus di Bekasi.
Tahun 2003 Beliau merintis sekolah TK dan SD Insan Kamil yang didirikan di Bantar Gebang Bekasi. Sebagai pengelola sekolah Beliau bekerjasama dengan Mall besar di Bekasi, Metropolitan Mall. Dari tahun 1996 sampai dengan 2007 mengadakan lomba di Mall tersebut. Beliau bekerjasama dengan orang yang mau membuat kursus. Beliau melatih guru-gurunya dan mereka wajib memakai bukunya Bu Betti. Lomba di Mall lebih mengarah ke entertain, membuat anak-anak dan orang tua senang. Dana untuk piala dan makan sudah masuk ke beaya pendaftaran. Beliau kerjasama dengan pengusaha siap saji dan pembuat piala. Jiwa wirausahanya semakin matang mampu bekerjasama dengan pengusaha mall, makanan siap saji dan penyedia piala.
Dari salah satu cabang kursusnya ada yang ingin mendirikan Taman Kanak- Kanak(TK) tapi belum berani karena belum punya modal. Akhirnya beliau bekerja sama dengan salah satu pengelola pusat kursus. Mulailah mengontrak rumah. Dan Bu Betti membuat buku materi untuk TK. Mulai dari materi menarik garis, mengenal angka dan mengenal huruf. Yang tak terlupakan adalah program unggulan hafalan surat pendek dan Aritmatika. Menurutnya mengelola sekolah tidak semudah jualan batik. Banyak ruginya. Untuk buat sekolah harus punya perencanaan untung ruginya, harus penuh pemikiran. Temannya hanya bertahan 3 tahun. Yang menurutnya best practise ketika Beliau memperoleh juara 1 lomba kepala sekolah berprestasi. Namun juara harapan untuk tingkat provinsi di Jawa Barat. Menjuarai lomba ini, dimulai dari lomba tingkat kecamatan. Ketika setiap sekolah diwajibkan mengikuti lomba kepala sekolah berprestasi. Di tingkat kecamatan juara 1. Kemudian lanjut tingkat kota dari 12 kecamatan Beliau juara 1. Dalam lomba tersebut ada tesnya mulai dari dari tes tertulis, psikotes, tes bahasa inggris, dan presentasi dari best practice masing-masing guru. Juga mengumpulkan biodata, sertifikat, kegiatan dan hasil karya. Kebetulan tahun itu mampu membuat buku Aritmatika sejumlah 30 judul buku. Buku itu lumayan untuk penilaian, buku nilainya tinggi. Seorang guru yang hebat sekaligus weorang wirausaha.
Sekarang sekolahnya sudah berjalan baik, Beliau tinggal memantau saja. Semua sudah berjalan dengan teratur. Beliau sekarang tertarik kembali dengan bisnis kuliner. Beliau ikut pelatihan-pelatihan yang terkait wirausaha, jadi selain punya sertifikat pendidik juga punya sertifikat wirausaha. Beliau mulai mematenkan merk lewat (Hak atas Kelayakan Intelektual) HaKi dan menghalalkan produk nya. Beliau sekarang menjadi salah satu pengusaha Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) binaan Dinas Koperasi Bekasi. Seorang guru sekaligus pengusaha yang gigih.
Ketika ada pertanyaan terkait motivasi mendirikan sekolah Insan Kamil, Beliau menjelaskan dengan detail. Motivasi mendirikan sekolah karena tidak mampu menyekolahkan anaknya di sekolah bagus karena hanya seorang guru. Beliau menceritakan anak sulungnya pernah test di sekolah yang bagus, tapi tidak diterima karena gaji suaminya kecil. Beliau dan suami hanya seorang guru, Beliau sedih sekali. Anaknya yang tidak diterima di sekolah favorit, sekarang sudah lulus UGM dengan predikat cumlaude. Akhirnya Beliau mendirikan sekolah yang siapa saja bisa sekolah di situ. Di sekolah yang Beliau dirikan orang kaya bayar normal, yang kurang mampu bayar semampunya, anak yatim gratis. Karena kalau anak orang kaya sekolah di tempat bagus itu biasa. Yang miskin sekolah yang jelek itu wajar. Tapi yang tidak mampu sekolah di tempat bagus itu luar biasa. Makanya Beliau mendirikan sekolah dengan komitmen seperti itu. Karena beliau yakin sebagai guru, pasti bisa. Maka jadilah Kelompok Bermain(KB), TK dan SD Insan Kamil.
Sekarang sudah dikelola anak-anaknya dan Beliau menikmati masa tua dengan buka kedai di samping rumah tempat berkumpulnya guru-guru atau siapa saja yang mau refreshing. Beliau selalu menikmati segala yang terjadi. Jadi kalau melakukan sesuatu Beliau berdoa: Ya Alloh jika Engkau ridho dengan telah dilakukan maka permudahkanlah. Jika itu sulit dan engkau tidak ridho jauhkanlah. Jadi apapun yang Beliau lakukan tidak pernah berharap berhasil. Beliau menikmati apa yang dilakukan. Jika terasa sulit mungkin karena Allah tidak ridho. Pesan indah Beliau lakukan sesuatu karena kalau kita melakukan suatu kebaikan, Allah siap untuk menolong kita. Selagi kita bisa berkarya dan berkiprah lakukanlah. Kalau memang bagus hati kecil kita tak mungkin memungkiri. lakukan apa yang bisa dilakukan.Yang penting kegiatan itu positif dan tidak merugikan orang lain.