Tulisan ini sekedar menjawab artikel sebelumnya. Tidak usah ikut program pendidikan guru penggerak yang dituliskan oleh pak Sudomo. Sudah lebih dari 85.000 pembaca dalam artikel tersebut.
Apa yang menyebabkan banyak guru yang tak mau ikut program pendidikan guru penggerak?
Hal ini karena, Kemdikbud ristek kurang memberikan pendampingan ke sekolah-sekolah khususnya sekolah swasta dan sekolah diluar kementrian Kemdikbud ristek. Informasi tentang guru penggerak kurang disebarluaskan ke sekolah-sekolah yang ada di sekolah swasta. Juga sekolah-sekolah di lingkungan kementerian agama RI. Hal Itu merupakan pengamatan Omjay sebagai guru di sekolah swasta. Mungkin sifatnya masih subyektif dan perlu dilakukan penelitian.
Siapa saja guru yang seharusnya ikut program pendidikan guru penggerak?
Seharusnya semua guru ikut pendidikan guru penggerak. Jangan hanya guru pilihan saja. Sebab menurut Omjay program ini sangat bagus. Semua guru wajib mengikutinya supaya mau belajar sepanjang hayat. Jadi tidak hanya guru pilihan saja.
Akibatnya banyak lulusan guru penggerak menjadi sombong dan menganggap dirinya jauh lebih baik dari guru yang tidak ikut program pendidikan guru penggerak.
Selama ini Program pendidikan guru penggerak hanya dapat dinikmati oleh mereka yang ikut seleksi saja, dan mereka yang tidak memenuhi syarat terpaksa belajar secara mandiri.
Guru yang belajar secara mandiri dan dekat dengan semua muridnya justru jauh lebih baik dari mereka yang hanya aktif di depan laptop dan membuat laporan asal bapak dan ibu senang. Guru yang mandiri akan terus belajar sepanjang hayat tanpa perintah siapapun dan merupakan kesadaran dalam dirinya untuk selalu lebih baik.
Kapan program guru penggerak dilaksanakan?
Program pendidikan guru penggerak disampaikan informasinya melalui SIM PKB guru yang terdaftar di dapodik Kemdikbud ristek. Jadi guru yang tidak ada namanya di SIM PKB otomatis tidak bisa ikut.
Jadi wajarlah bila pemerataan di kalangan guru itu sendiri belum terjadi. Pelatihan guru masih tebang pilih. Padahal dana yang dikeluarkan cukup besar oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan riset dan teknologi. Belum semua guru ikut menikmati uang rakyat yang didapat dari pajak.
Dimana program pendidikan guru penggerak dilaksanakan?
Program pendidikan guru penggerak dilaksanakan secara online dan offline untuk lokakarya guru penggerak. Ada 7 kali pertemuan lokakarya dan tambahan upgrade guru penggerak di hotel berbintang. Setiap calon guru penggerak mendapatkan uang saku sebagai pengganti transpor dan kuota internet.
Calon guru penggerak harus pandai mengelola waktu dengan baik. Setelah lulus pendidikan calon guru penggerak dapat mengaplikasikan ilmu yang sudah didapatkan untuk semakin dekat dengan muridnya. Bukan malah sebaliknya. Guru semakin jauh dengan muridnya. Sebab pembelajaran yang baik seharusnya berpusat kepada murid.
Mengapa ada program pendidikan guru penggerak?
Nadiem Makarim mengharapkan program pendidikan guru penggerak berjalan dengan baik sesuai dengan semangat merdeka belajar. Diharapkan guru penggerak dapat menjadi garda terdepan dalam memberikan semangat merdeka belajar dan mampu menggerakkan guru lainnya untuk ikut bergerak bersama pulihkan pendidikan.
Alasan resminya silahkan dibaca di website Kemdikbud ristek yang bisa anda akses setiap saat. Anda perlu duduk sebentar untuk mengetahui secara detail informasi tersebut.
Bagaimana program pendidikan guru penggerak berjalan selama ini?
Alhamdulillah program pendidikan guru penggerak berjalan dengan lancar dan selalu dievaluasi oleh balai besar guru penggerak di setiap kota atau kabupaten yang ada bbgp nya. DKI Jakarta sendiri bergabung dengan bbgp Yogyakarta.
Omjay merupakan salah satu lulusan program pendidikan guru penggerak angkatan 7 dan berharap program ini terus dievaluasi dan bermanfaat untuk semua guru. Dari guru oleh guru dan untuk guru.
Demikianlah kisah omjay tentang tambahan artikel tidak usah ikut program pendidikan guru penggerak. Semoga bermanfaat buat pembaca Kompasiana tercinta.
Salam blogger persahabatan
Omjay
Guru blogger indonesia
Blog https://wijayalabs.com
Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul “Jangan Mau Ikut Program Pendidikan Guru Penggerak“, Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/wijayalabs/6620f14ec57afb674870eeb2/jangan-mau-ikut-program-guru-penggerak?page=all#section2
Kreator: Wijaya Kusumah
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.com