Kala Prof. Ekoji Bercerita
“Tulis apa saja yang ada di kepalamu niscaya pasti ada manfaatnya bagi sejumlah orang di tanah air.” (Megawati Soekarnoputri)
Ketika lagu yang berjudul “Kau Yang Kusayang” diputar di channel youtube https://www.youtube.com/watch?v=eOHeAau1tYo membuat siapa saja yang mendengarkan pasti terhanyut. Mengawali kulwap malam, lagu tersebut seolah membuka kenangan lama dan mengingat indahnya masa lalu, masa yang penuh keceriaan, masa yang tidak bisa diulang tapi hanya bisa dikenang. Semakin takjub kala melihat video yang menayangkan narasumber sedang duet mesra bareng penyanyi legendaris Lisa A Riyanto. Ternyata putri bungsu dari musisi legendaris A.Riyanto itu adalah istri dari narasumber kelas online ke-11. Tercengang dan tidak percaya rasanya, sampai 3 kali saya memutar video itu, mengamati sosok beliau yang sepertinya tidak asing lagi. Seperti pernah melihat beliau di berbagai acara talkshow di televisi. Tapi siapa dia??.. entahlah…kok baru tahu, hehhe.. seperti pepatah, “Tak kenal maka tak sayang” yah begitulah yang saya rasakan saat mengikuti cerita beliau tentang motivasi menulis buku.
Perkenalan
Prof. Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit, M.Sc., MBA., Mphil., MA., lahir di Jakarta, 24 Januari 1969. Pria yang lebih familiar dengan sapaan Prof. Ekoji di Grup Belajar Menulis bareng Om Jay dan PGRI ini merupakan pakar teknologi yang berbakat. Beliau sebagai narasumber berbagai seminar, seorang akademisi sekaligus penulis lebih dari 50 judul buku, ratusan artikel populer dan jurnal ilmiah yang telah dipublikasikan baik nasional maupun internasional. Mulai menulis semenjak kuliah di ITS tahun 1988. Sesuai dengan jurusannya yaitu Teknik Komputer, artikel pertamanya dimuat di majalah Mikrodata, majalah-majalah komputer pada jamannya. Beliau suka menulis karena waktu kecilnya senang membaca buku. Buku-buku favorit yang menjadi santapan sehari-harinya waktu di SD adalah karya-karya Karl May, RA Kosasih, Album Cerita Ternama, Cerita Lima Benua, Alfred Hitchcock, dan lain sebagainya. Majalah anak-anak seperti Bobo, Kuncung, Kawanku, dll. Menginjak duduk di SMP dan SMA, sekolahannnya mewajibkan membaca karya sastra Indonesia dan membuat sinopsisnya. Tiga tahun belajar di SMA, beiau memegang record pembuat 113 sinopsis dari karya-karya sastra Indonesia. Kelihaiannya dalam sastra memberinya banyak manfaat yaitu salah satunya bisa menciptakan puisi, pantun, dan gurindam dan dimanfaatkan oleh beliau untuk mendekati seorang wanita yang kini telah menjadi istrinya, Lisa A. Riyanto.
Pengalaman yang menginspirasi
Dari banyak kisah penulis-penulis hebat yang menginspirasi telah membuktikan bahwa pada dasarnya menjadi penulis itu mudah. Menurut beliau, yang penting adalah kemauan dalam menulis sampai bisa menerbitkan hasil karyanya. Seperti pepatah, dimana ada kemauan, di situ ada jalan. Pengalaman terbaiknya ketika beliau kecilnya tumbuh di Dumai, Riau. Di mana beliau dan keluarga tinggal di rumah yang depannya masih berupa hutan dengan rumah-rumah tanpa pagar. Bersama teman-temannya yaitu laskar pelangi, setiap hari berangkat sekolah dan bermain bersama sampai magrib.
Prof. Ekoji mengatakan bahwa jika kita sering menulis pada akhirnya akan memiliki banyak teman. Teman-teman tersebut akan memberikan kesempatan kepada kita untuk bisa sharing mengenai banyak hal, dan nantinya bisa berkolaborasi. Menurut beliau, menulis itu adalah literasi yang semua orang pasti bisa. Mereka yang berbakat adalah yang bisa membuat karya-karya publikasi best seller, seperti penulis Harry Potter, Lord of the Rings, dsb.
Bakat Menurun
Bakat menulisnya diturunkan oleh ayahnya. Sebagai pegawai pemerintahan, ayahnya menulis karena tuntutan pekerjaan. Setelah 35 tahun berkarya dan pensiun, ayahnya mengajak beliau untuk menulis bersama. Mereka sudah menulis buku bersama kurang lebih 10 buah. Sekarang usia ayahnya adalah 79 tahun. Ayah beliau sudah menulis kurang lebih 20 buku dan diterbitkan dimana-mana. Alasan ayahnya menulis katanya agar tidak pikun, dan cari kesibukan serta bisa memberikan kontribusi kepada masyarakat sekitarnya.
Karya Sastra
Buku yang beliau baca semuanya adalah karya pujangga lama dan pujangga baru, seperti: Layar Terkembang, Siti Nurbaya, Perawan di Sarang Penyamun, dan lain sebagainya. Untuk anak jaman sekarang dalam memilih buku biasanya yang sudah difilmkan, seperti “Tenggelamnya Kapal Van der Wijk.” Setelah anak-anak menonton filmnya kemudian mereka diminta oleh beliau untuk membaca bukunya lalu mencari perbedaannya. Dengan membaca karya sastra, menurut beliau, kita bisa belajar keindahan dan kosa kata baru. Dengan keindahan tersebut maka suara hati kita terasah sehingga menjadikan anak-anak tersebut memiliki benih-benih karakter yang baik.
Harapan dan Motto Hidup
Kutipan motto hidup sederhananya adalah, “cara menabung paling mudah adalah dengan cara membagi”. Dengan menulis, maka beliau bisa memberikan pikirannya walaupun sederhana kepada orang lain. Dengan demikian, tabungan jumlah teman dan jejaringnya semakin meluas. Dan dari sana beiau mendapatkan warna warni kehidupan yang tak terpikirkan sebelumnya. Cita-cita Prof. Ekoji adalah bisa keliling Indonesia secara gratis. Cita-cita tersebut berhasil menjadi kenyataan karena bisa menulis. harapannya setelah pensiun di usia 55 tahun nanti beliau mau membuat novel atau buku fiksi.
Bisa karena Biasa
Prof. Ekoji memiliki kebiasaan selalu menulis satu halaman sebelum tidur. Kalau satu hari satu halaman, berarti tiga bulan ada sekitar 100 halaman. Barulah diterbitkan dalam bentuk bunga rampai pikiran sebelum tidur. Menulis adalah hal yang paling mudah jika temanya sesuatu yang kita SUKAI dan KUASAI. Menurutnya, menyusun kalimat pertama memang terasa sulit tetapi ketika sudah berhasil, maka menulis bisa mengalir dengan sendirinya. Pertama kali menulis karena selain kesepian di kos-kosan juga karena beliau ingin di dalam kehidupannya bisa memiliki arti bagi orang lain. Beliau mengutip kata dari Chairil Anwar, “aku ingin hidup seribu tahun lagi”. Jika sering menulis maka akan ada jejak digital di internet sehingga anak cucu cicit kita nanti bisa mengenal siapa nenek moyangnya. Seperti peribahasa mengatakan : “ALA BISA KARENA BIASA” dan “TAK KENAL MAKA TAK SAYANG”.
Berkesan dalam Hidup
Prof. Ekoji memiliki buku yang paling berkesan dalam hidupnya yaitu buku pertama yang ditulisnya sepulang dari studi di Amerika. Ketika itu Indonesia sedang memasuki krisis 1998, dan mahasiswa S2 Binus mengalami kesulitan membeli buku-buku import (sementara membajak atau fotocopian dilarang oleh institusi). Akhirnya para mahasiswa di kelasnya meminta beliau untuk meringkas semua buku-bukunya saat kuliah S2. Maka jadilah buku pertamanya yang isinya adalah bunga rampai 50 ringkasan tulisan. Beliau berkesan dengan bukunya karena banyak sekali yang senang dengan buku itu sampai dicetak berkali-kali oleh Elex Media Komputindo. Dari situlah kemudian motivasinya dalam menulis semakin meningkat pesat.
Makna Keluarga
Makna keluarga bagi Prof. Ekoji adalah segalanya, dan keluarga adalah nomor satu. Mereka sumber inspirasi, motivasi, dan energi untuk beliau. Melalui kehadiran merekalah beliau menemukan cinta Sang Maha Pencipta yang begitu luar biasa.
Pendidikan Karakter Anak
Prof Ekoji memberikan saran sederhana cara menanam karakter positif kepada anak. Yaitu dengan memberikan contoh dalam keluarga. Karena pendidikan karakter dimulai dari keluarga,jadi apa yang orangtua lakukan pasti akan ditiru oleh anak. Kemudian pendidikan karakter berikutnya diperkuat lagi oleh sekolah dan masyarakat di lingkungannya.
Sebuah Tantangan
Beliau mengundang para peserta dari grup belajar menulis gelombang 15 dalam asuhan Om Jay dan PGRI ini untuk bersedia menyelesaikan 64 kandidat judul buku yang tersisa dari 73 judul buku yang beliau share sebelumnya di Ekoji Channel . Karena baru 9 judul yang sudah jadi buku maka beliau menunggu untuk beberapa orang lagi yang akan dibimbingnya selama bulan Agustus-September nanti dalam sebuah program “September Ceria”.
Tips dan Trik
- Menulis dengan mudah. Menulislah dari hal-hal yang sederhana dulu. Menulis sederhana melalui blog.
- Menemukan referensi dan literatur. Misal mencari referensi tentang Corona adalah via Google dengan search key: corona filetype:pdf.
- Teknik menggunakan search engine secara efektif di internet bisa kita pelajari di https://www.youtube.com/playlistlist=PLhitvKpp00MSAq0qea9C7HoS50P_drnly.
- Mengatasi plagiat. Untuk mengatasi plagiat bisa mengecek tulisan dengan mudah, antara lain menggunakan http://plagiarisme.net atau situs-situs online gratis lainnya.
- Untuk meningkatkan rasa percaya diri. Cara meningkatkan kepercayaan diri adalah dengan melawan hal-hal yang membuat kita takut.
- Mengatasi kemacetan/mentok saat menulis. Tulis kata kunci tema yang mau ditulis di channel youtube. Buka dan dengarkan orang lain bercerita mengenai hal tersebut. Nischaya kemacetan dalam menulis segera mencair karena mendapatkan ide-ide baru nan segar.
- Menyusun outline dari judul buku yang akan ditulis. Awal belajar membuat outline adalah dengan menjawab pertanyaan 5W dan 1H maka akan jadi tulisan sebanyak enam bab utama. Kriteria tulisan layak diterbitkan yaitu dengan memilih sesuatu lagi tren dan banyak dibicarakan orang.
Kalimat Penutup
Kalimat sederhana dari beliau,“If you can dream it, you can do it”. “Jika kamu bisa memimpikannya maka kamu bisa melakukannya”. Ayo bergabung ke September Ceria, dan kita wujudkan mimpi bersama menjadi kenyataan…. Dirgahayu Indonesia yang ke-75. Merdeka !”.
Keren…masih bisa ga ya ikut tantangan Prof Ekoji…
masih, nanti hubungi bu kanjeng
Tantangan menulis dalam seminggu ,,,,menulis rentang apa yah
tentang materi pendidikan yang ditawarkan Prof eko dari chanel youtube ekoji
Luar biasa.. terimaksih OmJay.. semangat hampir menyurut, alhamdulillah bisa bangkit lg mlihat tulisan sy yg ala kadarnya di angkat kembali oleh om jay