Kata Pengantar Untuk Buku Ibu Nuraini
Judul: Menghimpun yang Terserak
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Salam literasi
Puji dan Syukur kita panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga saya mempunyai kesempatan untuk membaca sebuah karya dari seorang guru. Guru yang aktif menulis dalam banyak forum atau grup menulis.
Pandemi Covid-19, tidak membuatnya berhenti berkarya. Justru pandemi ini dijadikan tantangan sekaligus peluang bagi dirinya. Tantangan untuk terus mengasah diri, meningkatkan kemampuannya untuk menulis dengan menjadi anggota grup menulis. Menjadi peluang bagi dirinya untuk menorehkan tinta dalam berkarya. Banyak buku antologi yang sudah dihasilkan, beberapa buku solo telah diterbitkan di masa pendemi ini.
Dalam diri ibu guru yang satu ini, pandemi dibaratkan sebagai lumpur, pekat, jika jatuh ke dalamnya maka jangan menjadi lemah, berusalah bangkit dari dalam lumpur itu dengan membawa ikan. Perumpamaan atau ibarat itu telah dibuktikan oleh ibu guru yang saat ini masih bertugas di Sekolah Dasar Negeri 1 Dasan Tereng, Lombok Barat, dengan berhasil menerbitkan sebuah buku yang berjudul,”Menghimpun yang Terserak,”
Saya mengucapkan selamat kepada Ibu Nuraini yang telah berhasil menulis dan menerbitkan buku, menjawab tantangan menulis selama 28 hari bersama Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan. Saya salut atas kegigihan dan komitmen yang dimiliki oleh ibu Nuraini sehingga mampu menyelesaikan tantangan ini dengan lahirnya buku cantik yang ramah pada pembaca. Menulis setiap hari tanpa jeda. Sehingga berbuah manis, menghadirkan buku menarik ke tengah-tengah kita. Siap dibaca, memotivasi dan menginspisrasi.
Di tengah kesibukan saya menyusun desertasi , saya masih sempatkan diri untuk membaca seluruh isi buku ini. Bahasa yang digunakan sangat mudah dipahami. Isi buku saya pandang sangat bagus, berisi pengalaman atau praktek baik selama pandemi. Mengetengahkan paparan narasumber dari beberapa kali kegiatan seminar online. Buku ini juga bercerita tentang bagaimana anda bisa menjadi penulis, hambatan, tantangan, komitmen dan kosnsistensi diri dalam menulis.
Saya melanjutkan membaca, sangat menarik lagi ketika saya membaca tentang bagaimana seorang guru bisa naik pangkat dari kegiatan menulis? Bukankah tulisan yang kita tulis setiap hari, suatu saat akan menemukan takdirnya? Saya sering mengatakan kepada peserta seminar atau melalui tulisan saya,” Menulislah setiap hari, buktikan apa yang terjadi.”
Seluruh tulisan dalam buku ini merupakan kumpulan tulisan beliau dalam blog. Ibu yang aktif dalam grup menulis ini menyimpan tulisannya dalam alat rekam ajaib yaitu blog. Beliau menulis dan menulis. Saya sering blogwalking ke blog yang dimiliki beliau yaitu:
- https://nurainiahwan.blogspot.com
- https://nurainitanbi.blogspot.com
- https://terbitkanbukugratis.id/nuraini
Sambutan yang sangat sederhana ini, semoga bisa menjadi motivasi bagi penulis dan pembaca untuk terus berkarya.
Wabillahitaufik Walhidayah
Wassalamualikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Salam Bloggr Persahabatan
OMJAY
Guru Bloger Indonesia
Terima kasih Om Jay