Banyak orang meninggalkan keluarganya untuk menjemput rezekinya. Mereka pergi subuh dan pulang isya. Semua itu dilakukannya untuk keluarga. Mereka berharap apa yang dilakukannya dapat memberi makan dan minum keluarga.
Omjay menikah tahun 1998 di kota Bandung. Omjay meminta istri untuk berhenti bekerja. Sebab sudah punya anak dua. Pertama intan dan kedua Berliana. Tak perlulah istri harus bekerja. Cukup Omjay saja yang bekerja untuk keluarga.
Tak terasa pernikahan ini sudah masuk usia 24 tahun. Sebuah usia yang cukup lama dalam membina rumah tangga.
Intan sudah bekerja di Traveloka dan Berliana masih kuliah di UNISBA Bandung. Berlian bercita-cita menjadi seorang jaksa. Omjay dan istri hanya mengaminkan saja.
Biaya kuliah Alhamdulillah selalu ada. Semua buku sudah dibelinya. Tinggal belajar tekun dalam menempuh cita-cita.
Om Budiman Hakim mengingatkan Omjay untuk ikut membuat buku antologi keluarga. Omjay baru sempat menuliskannya. Itupu sambil menerima tamu dari Wanaraja Garut Jawa Barat.
Omjay sudah berjanji dan janji itu harus Omjay tunaikan hari ini.
Membina keluarga yang sakinah dan mawadah tidaklah mudah. Peran ayah sangatlah penting dalam keluarga. Ayah harus menjadi contoh buat anak-anak dalam keluarga.
Di rumah Omjay selalu berusaha memberikan contoh yang baik. Salah satunya adalah memberi contoh agar kuliah sampai jenjang S3. Tidak mudah dalam mendapatkan jenjang akademik yang tinggi. Namun, bisa dilakukan kalau kita mau berusaha untuk mewujudkannya. Anak dan istri sangat mendukungnya. Alhamdulillah Omjay sudah di wisuda UNJ di Sentul internasional convention center beberapa waktu lalu.
Hal itu tentu berkat kerjasama antara Omjay, istri dan anak-anak. Intan membantu Omjay membuat slide presentasi dan Berliana membantu Omjay dalam membaca kembali disertasi. Sedangkan istri memenuhi kebutuhan empat sehat lima sempurna. Omjay selalu dimasakin makanan terenak di dunia.
Keluarga adalah unit yang terkecil dalam masyarakat. Di dalamnya ada ayah dan ibu serta anak-anaknya. Kami tak punya anak banyak. Semuanya perempuan dan semua itu adalah anugerah yang harus disyukuri.
Sekarang kedua anak Omjay sudah punya pacar. Satu persatu diperkenalkan. Omjay hanya berpesan kepada intan dan Berliana agar cari suami yang baik hati dan taat kepada ajaran agamanya. Kalau dia beragama Islam, harus rajin sholat lima waktu. Itu saja pesan Omjay kepada mereka.
Keluarga kami adalah keluarga kecil. Istri tidak pernah ikut keluarga berencana. Anak ketiga keguguran sebelum lahir kedunia. Setelah itu dokter menyarankan agar istri tidak punya anak lagi. Cukup dua saja.
Pernah juga dicandain sama kawan-kawan. “Elo sedikit banget punya anak Jay ” kata Agus mengolok-olok Omjay ketika reuni alumni IKIP Jakarta di kampus UNJ.
Bagi Omjay punya anak cukup dua saja. Asalkan mereka dibina dengan kasih sayang yang baik dan taat beragama. Ayah dan ibunya cukup kasih contoh yang baik saja. Mereka akan tahu mana yang baik dan mana yang kurang baik.
Supaya di rumah ramai, istri mengajak keponakannya Alda untuk meramaikan rumah. Selama intan kuliah di Bandung, Alda bersama keluarga kami hingga saat ini. Ketika intan selesai kuliah dan bekerja, giliran Berliana yang kuliah di Bandung. Jadi kami selalu berempat setiap harinya. Terkadang kami berlima kalau semuanya kumpul di rumah.
Nah, rumah kami selalu ramai isinya. Kalau tidak teannya intan yang datang, teman Berliana yang datang. Terkadang teman kuliah Alda main ke rumah. Jadi rumah tidak pernah sepi. Selalu saja ada pengunjungnya.
Pernah temannya intan curhat sama Omjay. Kok bisa sih Omjay bahagia bersama keluarga tercinta? Omjay jawab singkat saja. Hidup hanya sekali dan jadikan keluarga kita adalah surga dunia.
Dalam berkeluarga Omjay tidak pernah banyak bicara. Cukup memberikan contoh yang baik saja. Kalau ayahnya baik pasti keluarga akan baik. Begitu juga kalau ibunya baik, maka keluarga akan baik. Sederhana saja.
Setiap anggota keluarga memiliki peran masing-masing. Omjay sebagai ayah yang mencarikan rezeki buat anak dan istri. Peran istri menjaga anak-anak agar terdidik dengan baik dalam keluarga. Peran anak adalah menjadi anak yang Sholehah dan hormat kepada kedua orang tua. Patuh dan taat kepada ajaran agamanya. Oleh karena itu pendidikan dalam keluarga harus dilakukan oleh ayah dan ibunya. Setelah itu baru pendidikan di sekolah dan masyarakat.
Setiap anggota keluarga harus saling memberikan semangat. Intan waktu mau bekerja sempat bingung. Mana yang harus dia pilih. Sebab keduanya sangat menjanjikan. Akhirnya berkat arahan kedua orang tuanya Intan bisa diterima di Traveloka. Sebuah perusahaan swasta yang mulai ternama di Indonesia.
Begitu juga dengan Berliana. Sempat bingung mau melanjutkan ke kampus mana setelah lulus SMA Labschool Jakarta. Berliana sudah tiga kali ikut tes masuk perguruan tinggi negeri. Namun belum berhasil juga. Di sinilah pernah orangtua agar anak tak putus asa. Alhamdulillah diterima di UNISBA Bandung fakultas hukum.
Omjay tak hendak menulis tentang keluarga secara detail. Sebab itu semua sudah ada di Wikipedia. Mulai dari jenis keluarga, peranan keluarga, tugas dan fungsi keluarga ada di sana. Cari aja lewat mesin pencari di internet. Pasti dapat informasinya.
Omjay menulis dari yang belum ada di internet. Apa itu? Kisah keluarga Omjay. Sebuah kisah keluarga yang biasa biasa saja. Namun luar biasa bila dituliskan dan dibagikan dalam bentuk buku keluarga idaman.
Keluarga adalah harta yang paling berharga. Di dalam nya ada suka dan duka. Omjay hanya menulislah yang sukanya saja dan dukanya Omjay simpan di dalam hati saja
Teruslah berbuat baik agar keluarga kita menjadi baik. Orang baik akan mendapatkan rezeki baik. Orang baik akan berkumpul dengan orang baik. Jadikan keluarga anda orang-orang baik agar dapat memberikan contoh buat keluarga lainnya.
Salam blogger persahabatan
Omjay
Guru blogger Indonesia
Blog https://wijayalabs.com
Keluarga adalah harta yang termahal. Begitulah apa yang Omjay rasakan. Anda boleh setuju dan boleh saja tidak. Namun, bagi Omjay keluarga adalah harta yang termahal. Kita wajib menjaganya dengan baik. https://www.kompasiana.com/wijayalabs/63830c284addee56ed32e4f2/kisah-omjay-dan-keluarga