Kematian
Sekarang ini banyak orang yang mati di masa pandemi. Dulu kita tak kenal siapa yang mati. Sekarang yang mati adalah orang orang terdekat kita. Wabah Corona telah membuat mereka tiada.
Minggu lalu saya kehilangan om saya yang ceria. Beliau meninggal karena positif Corona. Kemudian guru guru saya. Sekarang saya kehilangan teman teman saya. Satu per satu mereka pergi tinggalkan dunia. Rasanya tak percaya mereka telah tiada.
Itulah kematian yang akan kita hadapi. Mati itu pasti. Tinggal kita persiapkan diri. Siapa yang mengingat mati, mereka adalah orang yang punya hati. Dia tahu akan ada hidup sesudah mati.
Demikian juga yang saya alami. Beberapa waktu lalu saya bergembira sekali. Saya terasa dapat rezeki yang banyak sekali. Sekarang mereka telah mati. Empat ekor anak kucing yang lucu sekali.
Itulah rezeki yang tak terduga di rumah kami. Mereka datang dan pergi. Dule mereka bermain di atas tanah. Sekarang mereka ada di bawah tanah. Membuat saya sempat tak bisa move on. Sebab tak percaya mereka telah tiada.
Semoga pandemi korona ini segera berlalu. Kita bisa berkumpul kembali seperti dulu. Bekerja dan belajar seperti beberapa tahun lalu. Kitapun saling bertemu dan bersama selalu.
Tadi pagi saya mengantar istri di vaksin yang pertama. Dari rumah sampai GOR Candrabaga Bekasi padat sekali jalannya. Ribuan orang berkumpul untuk divaksin bersama. Saya kesulitan mencari tempat parkir di sana.
Saya dan istri pakai masker rangkap dua. Kami takut virus Corona masuk ke mulut dan hidung kita. Cukuplah sekali kami positif Corona. Tak mau lagi yang kedua. Kami takut merana jadinya.
Sampai GOR Bekasi kami langsung masuk di gate Delapan. Sudah banyak petugas yang mengarahkan. Istri langsung disuntik vaksin cepat sekali prosesnya. Saya dibuat senang karenanya.
Kami kembali ke parkiran mobil. Tukang parkir terlihat menggigil. Rupanya dia baru divaksin. Istri saya langsung bersin. Sebab banyak debu di sekitar mobil.
Pulang dari GOR Bekasi saya langsung isi bensin. Alhamdulillah masih bisa ikutan acara rapat kerja di depan cermin. Kita jadi prihatin sebab raker dilaksanakan tidak seperti dulu. Kita saling bertemu dan berkenalan dengan guru baru.
Pandemi covid19 membuat semuanya berubah. Kita harus bisa beradaptasi di zona merah. Semoga semakin banyak bunga mawar yang merekah. Itu pertanda cuaca semakin cerah.
Salam Blogger Indonesia
Blog http://wijayalabs.com
Terima kasih