Senangnya KS jika punya guru-guru creatif dan semangat
Sebagai kepala sekolah saya mewadahi ide creatif guru guru, pemikiran, tindakan guru yang positif, untuk memajukan sekolahnya harus diapresiasi, didukung dan dimotivasi.
Menurut psikologi, manusia itu ingin di puji. Sejak kecil hingga tua, manusia ingin dipuji, tak seorangpun yang ingin di cela, direndahkan, tidak dihargai hasil karyanya. Sehingga ketrampilan memberikàn pujian itu penting. Bahkan pujian itu termasuk alat pendidikan. Apabila anak kita melakukan kebaikan kemudian mendapat pujian, maka dia senang. Tindakan yang menyenanagkan selalu diulang ulang. Dipuji termasuk respon yang menyenangkan.
Tindakan yang salah jangan dipuji, jangan dilirik, asalkan tidak bahaya biarkan saja. Maka suatu saat anak akan memilih tindakan yang positif yang berakhir dengan pjjian.
Saya pernah mendapatkan prestasi sebagai lulusan terbaik, dari IKIP SURABAYA, saya dipanggil kedepan, saya mendapatkan hadiah vandel IKIP Surabaya, hati saya berbunga bunga ketika mendapatkan itu. Keberhasilan yang saya peroleh memotivasi saya untuk berprestasi lagi. Ketika saya melanjutkan S1, juga lulus terbaik.
Kemarin guru-guru saya, membuat batik ciprat . Sebuah karya khas masyarakat Magetan. Di Magetan ada macam macam batik, ada batik bambu, ada batik, ciprat, ada batik gepyok, ada batik ecoprint.
Disela sela beliau melaksanakan daring, membuat batik ciprat, dananya mandiri, habis 100 ribu.
Untuk membuat batik seperti ini diperlukan waktu 2 jam saja, tapi perlu kesabaran, ketelitian, ketekunan dan keberanian.
Berani untuk mengekspresikan idenya, tidak ragu ragu, penuh keyakinan.
Sebenarnya ketrampilan seperti ini kalau ditekuni, bisa menjadi sarana untuk mendapatkan uang. Nanti kalau corona sudah reda, pariwisata menggeliat , maka batik ciprat bisa dijadikan barang oleh oleh kas Magetan, yang pada gilirannya akan meningkatkan perekonomian masyarakat Magetan.
Sebenarnya ide ini adalah untuk diajarkan pada anak anak inklusi, agar setelah tamat SMP, memiliki life skiil, ketrampilan hidup, sehingga bisa dijadikan senjata untuk menghadapi hidupnya.
https://youtu.be/_3uO3j7cYyw
Dalam jaman milineal seperti sekarang ini orang yang sakti adalah orang yang banyak memiliki “senjata”. Senjatanya adalah life skiil. Siapa yang bisa menggunakan senjata dengan baik, maka akan menjadi pemenang bukan pecundang dalam kehidupan.
Jika ingin mengetahui bagaimana proses pembuatan batik ciprat karya guru SMPN1 TAKERAN, bisa klik tautan berikut ini.
Demikian , semoga kita semua menjadi pemenang dalam kehidupan. Jangan menjadi pecundang, pecundang itu kalah. Kalah itu tidak enak, bisa jadi dibentak bentak, apalagi diinjak-injak.
Magetan, 30 Agustus 2020