Apa itu generasi instan?
Apakah yang suka mie instan?
Ataukah yang suka memasak dengan bumbu instan?
Ya…ini tidak sepenuhnya salah karena sebagian besar dari diri kita suka makan makanan instan, mie instan sebagai contohnya. Ketika memasakpun demikian. Lebih suka menggunakan bumbu-bumbu instan yang asal plung, langsung masuk ke bahan makanan yang akan dimasak. Jarang sekali melihat anak jaman sekarang membuat bumbu dengan cara diuleg atau membuat santan dari kelapa yang diparut manual kemudian diperas. Jikalau pun tidak menggunakan bumbu instan, cara memasaknya yang instan. Bumbu atau kelapa diiris kecil-kecil kemudian dimasukkan ke dalam blender untuk proses penghalusan. Proses yang instan dan cepat bukan?
Bahkan dalam mencari informasipun demikian. Yang dahulu kita susah mencari informasi karena segala bentuk informasi ada dalam bentuk media cetak yang paling mudah ditemukan di perpustakaan, sekarang ini segalanya mudah didapat melalui gawai masing-masing. Cukup ketikkan apa yang kita ingin tahu melalui browser yang ada di handphone, mesin pencari akan memberikan berbagai macam alternatif dari info yang kita inginkan. Tidak hanya itu, media sosial juga mempunyai andil yang cukup besar dalam penyebaran informasi. Berbagai macam info terupdate ada di media sosial, entah itu WA grup, instagram, Facebook, dan lain-lain. Kita tidak lagi hanya terpaku pada berita yang ada di media elektronik saja.
Bahkan, karena terlalu cepatnya informasi yang kita dapatkan, membuat kita menjadi manja. Manja dalam hal ‘mencari’ info yang kita inginkan. Hal ini terutama terjadi ketika kita bergabung dalam sebuah grup media sosial. WA grup contohnya. Pada saat kita tergabung dalam sebuah WA grup, admin WA atau anggota lainnya biasanya meng_share_ berbagai macam info penting. Namun, terkadang kita mengabaikan info tersebut. Alhasil, pada saat info itu dibutuhkan, kita bertanya ulang kepada admin grup. Padahal semua info yang dibutuhkan sudah tersedia di grup. Ini menunjukkan lemahnya literasi meskipun info sangat mudah didapatkan. Seseorang dengan literasi baik, tidak akan mudah bertanya untuk suatu hal yang tidak dia ketahui. Dia akan mencari jawabannya terlebih dahulu secara mandiri. Bukan menjadi generasi instan yang dengan mudah bertanya sesuatu yang seharusnya jawaban itu sudah dibagikan sebelumnya.
Inilah poin pentingnya. Pada saat teknologi berkembang pesat dan informasi mudah didapat, harus tetap dibarengi dengan literasi yang meningkat. Dengan demikian, bukan generasi instan nama yang tersemat, melainkan generasi milenial yang hebat.
luar biasa, semoga kita bukan generasi instan.
Semoga bukan generasi instan juga.
S 7 terima kasih
Semoga benar-benar generasi milineal.
Luar biasa.
Luar biasa, kadang kadang juga saya lakukan