MAU, TAPI TIDAK ACTION
“Berbuatlah, jika sudah berbuat, sudah ada yang bisa disempurnakan.
Kalau tidak berbuat, tidak ada yang bisa disempurnakan”
الفضل للمبتدىء وان احسن المقتدى.
Keberhasilan bisa digapai jika lebih banyak berbuat dari pada banyak bicara.
Prinsip ini tidak hanya berlaku dalam kehidupan nyata saat di Dunia ini, tapi juga berlaku untuk kehidupan kelak di Akhirat.
Mari kita renungkan nasehat ini :
– اذا تركت صيام التطوع لشهيتك،
– واجلت قيام الليل لتعبك،
– وتركت سنن الصلاة لاستعجالك،
– وبخلت عن الصدقة لحاجتك،
– وهجرت القران لانشغالك،
– واجلت التوبة لغفلتك، فعن اى سباق الى الجنة تتحدث؟؟
JIKA;
– engkau tinggalkan puasa Sunnah dengan alasan tidak kuat lapar,
– engkau tunda tunda Qiyaamullail, tidak bangun sholat malam dengan alasan capek, penat,
– engkau tidak sholat sunnah sunnah Rawatib (Qabliyah dan Ba’diyah) dengan alasan terburu buru banyak tugas,
– engkau hindari bersedekah dengan alasan masih banyak kebutuhan,
– Tidak membaca Al-Quran dengan alasan masih sibuk,
– Engkau tidak pula segera bertaubat dengan alasan lupalah,
LALU :
Apalah yang bisa engkau harapkan untuk membawamu kelak ke Surga ?
Demikian inti terjemahan dari nasehat yang berbahasa Arab diatas.
Kesempatan, tidak datang berkali kali. Maka manfaatkanlah setiap KESEMPATAN yang ada dengan sebaik baiknya selagi SEHAT dan KUAT. Jangan terlambat.
APA YANG MENYELAMATKAN DARI AZAB KUBUR
Rasulullah SAW bersabda :
عن ابى هريرة رضى الله عنه قال
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:
يؤتى الرجل في قبره؛
فإذا أتى من قبل رأسه، دفعته تلاوة القرآن،
وإذا أتيمن قبل يديه، دفعته الصدقة،
وإذا أتى من قبل رجليه، دفعه مشيه إلى المساجد.
(رواه الطبراني في الأوسط عن أبي هريرة وحسنه الألباني)
“Jika didatangkan azab kepada seseorang saat dia di dalam kuburnya, maka;
– jika azab itu datang ke arah kepalanya, maka bacaan Al-Qur’annya akan menolak dan melindunginya.
– jika azab itu datang ke arah kedua tangannya, maka sedekahnya akan menolak dan melindunginya.
– Jika azab itu datang ke arah kedua kakinya, maka langkah-langkahnya ke masjid akan menolak dan melindunginya.
(Hadis Sahih Riwayat Al-Imam At-Thabarani dan dihasankan oleh al-Albaani).
Jangan pernah menganggap enteng untuk mengerjakan hal hal Sunnah sekecil apapun. Karena ia adalah penyelamat.
Jangan ingat Tuhan hanya jika sakit stau sulit.
Ingatlah Tuhan setiap saat, agar Tuhan juga Mengingatmu setip langkah dan waktumu.
Semoga Allah SWT menganugerahkan kita kemudahan untuk selalu memperbanyak amal sholeh, suka mengerjakan hal hal Sunnah, apa lagi yang wajib.
SELAMAT BERPUASA ‘Aasyuraa.
Oleh:
A.Hamid Husain
Alumni;
-Gontor, Ponorogo
-King Abdulaziz Univ. Jeddah
-Ummul Qura Univ. Makkah.
Alfaatihah
Aamiin