Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) merupakan penilaian kompetensi mendasar yang diperlukan oleh semua murid untuk mampu mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat.
Terdapat dua kompetensi mendasar yang diukur AKM, yaitu: literasi membaca dan literasi matematika (numerasi). Baik pada literasi membaca dan numerasi, kompetensi yang dinilai mencakup keterampilan berpikir logis-sistematis, keterampilan bernalar menggunakan konsep serta pengetahuan yang telah dipelajari, serta keterampilan memilah serta mengolah informasi.
AKM menyajikan masalah-masalah dengan beragam konteks yang diharapkan mampu diselesaikan oleh murid menggunakan kompetensi literasi membaca dan numerasi yang dimilikinya. AKM dimaksudkan untuk mengukur kompetensi secara mendalam, tidak sekedar penguasaan konten.
[gview file=”https://www.guru.karimunpos.com/wp-content/uploads/2021/08/Kisi2-Soal-AKM-1.pdf”]
Literasi membaca didefinisikan sebagai kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks tertulis untuk mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia dan untuk dapat berkontribusi secara produktif kepada masyarakat.
Numerasi adalah kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai warga negara Indonesia dan dunia.
[gview file=”https://www.guru.karimunpos.com/wp-content/uploads/2021/08/Webinar-24072021-Kaidah-Soal-AKM-1.pdf”]
Arsip File
- File : Lembar Tanya Jawab AKM (pdf)
Tanya jawab seputar Asesmen Kompetensi Minimum.
- File : AKM dan Implikasinya dalam Pembelajaran (pdf)
AKM dalam pembelajaran
Asesmen Nasional (kemdikbud.go.id)
[gview file=”https://www.guru.karimunpos.com/wp-content/uploads/2021/08/Buku_Pedoman_Lomba_Rayakan_Merdekamu-1.pdf”]
Cara Membuat Soal AKM yang Baik.
Sifat dari soal AKM yaitu aplikatif, konteks yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari. Pada dasarnya soal AKM tidak dibuat berdasarkan kompetensi dasar dari setiap mata pelajaran saja, karena di dalam soal AKM memiliki sifat integratif dan juga memiliki kolaborasi antar mata pelajaran.
[gview file=”https://www.guru.karimunpos.com/wp-content/uploads/2021/08/Webinar-24072021-BagusHP-1.pdf”]
Adapun langkah-langkah pembuatan soal AKM yang dapat Anda lakukan, yaitu sebagai berikut:
- 1. Mencari informasi yang aktual, aplikatif dan esensial yang bisa Anda temukan di lingkungan sekitar, tetapi pastikan bahwa informasi yang Anda temukan sesuai dengan kompetensi dasar.
- 2. Carilah data atau informasi tambahan seperti gambar, info grafis, dan lain sebagainya. Kemudian temukan nilai-nilai penting yang terdapat di dalam informasi tersebut untuk ditekankan kepada siswa saat proses belajar sedang berlangsung.
Bisa dikatakan bahwa soal AKM jauh berbeda dengan soal Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Oleh karena itu, Anda harus mempersiapkan diri dengan baik yaitu dengan mencari beberapa contoh soal AKM literasi dan numerasi yang bisa Anda ajarkan ketika KBM sedang berlangsung.
Contoh Soal AKM Literasi beserta Pembahasannya
Berikut ini merupakan contoh soal AKM beserta pembahasannya yang telah kami rangkum dari pusmenjar.kemdikbud.go.id
1. Penjual bakso itu bernama Harno, asli Wonogiri. Harno sudah merantau di ibu kota Jakarta selama belasan tahun. Harno sudah hafal gang-gang kecil dan sempit yang ia lalui saat berjualan bakso. Harno sosok penjual bakso ulet dan tahan banting. Buktinya, ia mampu membeli rumah kecil di pinggiran Kota Jakarta. Ia pun mengajak keluarga kecilnya hidup di Kota Jakarta. Tinggal di kota besar berbeda dengan tinggal di desa. Harno dan istrinya harus lebih giat bekerja untuk mencukupi kebutuhan hidup dan sekolah anak semata wayangnya.
Kegiatan yang dapat dilakukan setelah membaca cerita itu adalah …
A. Hidup dengan berjualan
B. Pantang menyerah dalam kesulitan belajar
C. Pergi merantau setelah lulus sekolah
D. Memilih hidup di kota daripada tinggal di desa
Jawaban: B
Pembahasan:
Berdasarkan soal tersebut, kita bisa mengetahui bahwa sifat Pak Harno yang bisa dijadikan contoh yaitu semangatnya dalam bekerja. Dia tidak pantang menyerah walaupun mencari pekerjaan di Kota Jakarta sangatlah sulit. Maka, berdasarkan kisah hidup Pak Harno, kita bisa mengambil pelajaran bahwa sebagai siswa harus pantang menyerah, walaupun belajar itu terkadang sangat sulit.
2. Menurut pengamatan Buyung, sebagian besar penduduk di Masohi bekerja sebagai nelayan. Mereka menangkap ikan di sekitar Kepulauan Seram. Namun, ada juga masyarakat yang melakukan pekerjaan seperti membuat jaring, mengangkut alat-alat penangkapan ikan ke dalam perahu atau kapal motor. Tentu, mereka tidak dapat dikategorikan sebagai nelayan. Selain menangkap ikan, masyarakat Masohi juga melakukan budi daya mutiara dan rumput laut. Jika musim panen tiba, mereka menyelam untuk mengambil mutiara dan rumput laut.
Kehidupan yang dapat ditiru dari penduduk di Masohi adalah…
A. Pekerjaannya sebagai nelayan
B. Keberhasilannya dalam menangkap ikan
C. Kehidupan mereka yang aman dan damai
D. Kesibukannya dengan bidang pekerjaan masing-masing
Jawaban: D
Pembahasan:
Berdasarkan kehidupan penduduk di Masohi, kita bisa mengambil sebuah pelajaran bahwa setiap orang harus memiliki kemampuan dan talentanya di bidang-bidang tertentu. Karena dengan kemampuan dan talenta tersebut, kamu bisa meraih pekerjaan yang kamu harapkan atau bisa disebut dengan cita-cita.
3. Suatu siang, Devina mengajak Ira, Ovi, Tata dan murid baru di kelasnya, Jenny, untuk mengadakan syukuran di rumah pohonnya. Tentu saja mereka menerima ajakan itu dengan senang hati. Kebetulan, besok sekilah libur karena para guru akan rapat. Sore hari, teman-teman Devina datang. Mereka pun mengadakan acara berdoa bersama dan makan-makan. Setelah selesai, teman-teman Devina segera pulang ke rumahnya masing-masing.
Sikap para tokoh cerita yang dapat kamu ikuti adalah …
A. Mengunjungi rumah teman
B. Berlibur dengan kegiatan yang baik-baik
C. Berbagi kebahagiaan bersama teman-teman
D. Bermain bersama setelah sekolah
Jawaban: C
Pembahasan:
Kebahagiaan tidak harus dalam bentuk atau sikap yang mewah, dengan tindakan sederhana kita juga bisa bahagia. Seperti apa yang dilakukan Devina dan teman-temannya. Berbagi kebahagiaan bersama teman-teman adalah tindakan yang dilakukan Devina dan teman-temannya, dengan begitu persahabatan mereka akan semakin erat.
4. Alkisah, hiduplah sepasang suami istri yang sangat sederhana. Keduanya sangat merindukan anak, tetapi Tuhan menakdirkan mereka tidak memiliki anak. secara ekonomi, kedua petani sederhana itu jauh dari layak, sangat miskin sekali. Namun, semangat untuk bekerja mereka luar biasa. “Ya Tuhan, turunkan kepada kami rezeki dari langit. Kami ingin hidup layak” pinta Pak Petani dengan nada berharap.
Dukungan pada sikap sepasang suami istri itu, kecuali …
A. Kesederhanaannya
B. Kemiskinannya
C. Semangatnya untuk bekerja
D. Kerajinannya dalam berdoa
Jawaban: B
Pembahasan:
Dari kisah pasangan suami istri tersebut, kita bisa melihat bahwa mereka tidak pantang menyerah dalam bekerja, walaupun mereka tidak bisa kaya. Selain semangat bekerja, mereka juga hidup sederhana dan selalu rajin berdoa.
5. Ada sepasang suami istri yang sudah tua dan hidup sederhana, sebut saja kakek dan nenek. Mereka tinggal di gubuk reot di tepi pantai. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya, kakek bekerja sebagai nelayan. Nenek di rumah mengerjakan pekerjaan rumah.
Ungkapan simpati pada kehidupan kakek dan nenek adalah …
A. Seharusnya mereka berdua tidak perlu bekerja lagi.
B. Kakek bisa mencari pekerjaan lain yang tidak membahayakan dirinya.
C. Perlu ada bantuan dari anak-anaknya agar hidup mereka senang.
D. Kakek dan nenek itu memang sebaiknya berbagi pekerjaan agar pekerjaan mereka menjadi lebih ringan.
Jawaban: D
Pembahasan:
Kehidupan Kakek dan Nenek memang cukup berat di usianya yang sudah tua, tetapi sesulit apapun pekerjaan apabila dikerjakan bersama-sama akan ringan dan tidak terasa berat. Begitu juga dengan apa yang terjadi pada Kakek dan Nenek, dengan berbagi pekerjaan, mereka tidak akan mengalami kesulitan.
6. (1) …, Siti pulang ke kampung halaman ibunya di Yogyakarta. Siti mengunjungi neneknya. Rumah nenek Siti dekat dengan pantai. Siti … (2) membeli ikan di TPI (tempat pelelangan ikan). Siti membeli ikan bersama ibu. Di TPI banyak nelayan pulang melaut.
Kata untuk melengkapi rumpang (1) adalah …
A. Ketika liburan
B. Pada setiap saat
C. Saat pulang sekolah
D. Bersamaan dengan itu
Jawaban: A
Pembahasan:
Pada kalimat selanjutnya dapat dilihat bahwa Siti pergi pulang kampung di Yogyakarta. Biasanya orang-orang akan liburan ketika liburan, karena perjalanan yang jauh dan membutuhkan waktu yang cukup lama.
7. Perhatikan salah satu video di bawah ini! Video tersebut menjelaskan tentang contoh soal literasi yang disertai dengan pembahasannya yang jelas dan menarik.