Libur menulis dulu. Itulah tulisan yang saya bagikan di WA Group Rumah virus Literasi. Sebuah WA Group yang dikelola oleh Mr. Emcho dan kawan-kawan admin lainnya. Semua peserta diwajibkan menulis di WA Group tersebut. Itulah cara kami menjaga nyala api literasi.
Di minggu pagi ini tanggal 14 Maret 2021, masih melanjutkan membersihkan halaman rumah Oma. Tadinya mau pergi kondangan ke rumah makan Kabayan di Harapan Indah Bekasi. Tapi tidak ada orang di rumah. Semua orang di rumah sedang pergi. Anak dan istri sedang pergi ke Bandung. keponokan saya Alda juga sedang pergi ke rumah kawannya di Pluit Jakarta Utara. Jadilah saya seorang diri di rumah. TIADA YANG MENEMANI.
Saya mencari korek api susahnya setengah mati. Saya sudah mencarinya ke sana kemari. Saya ingin membakar sampah di depan rumah Oma. Tapi belum ketemu korek apinya. Jadi saya mencari akal bagaimana bisa menyalakan api agar bisa membakar sampah di depan rumah oma. HALAMAN RUMAHNYA NANTI BISA DIPAKAI UNTUK BERCOCOK TANAM.
AHA. Akhirnya saya nyalakan kompor, lalu pakai lilin untuk kue ulang tahun. ADA SAYA TEMUKAN LILIN KECIL YANG BIASA DIPAKAI UNTUK KUE ULANG TAHUN. Dengan lilin kecil itulah saya menyalakan api. Membawanya keluar dan menjaganya agar tetap menyala.
Sudah beberapa kali saya coba. Apinya selalu mati di tengah jalan. Ternyata tidak mudah menjaga agar api lilin tidak mati. Begitu juga menjaga nyala api semangat menulis kita. Menjaga Nyala Api Literasi juga tidak mudah. BUTUH KEKUATAN DI DALAM DIRI AGAR TERUS MENYALA SEMANGATNYA.
Untunglah ada Pakde yang sedang merokok di depan rumah. Alhamdulillah pakde Amwono punya Korek api. Beliau membantu saya menyalakan api dan membakar sampah bekas tanaman liar yang dicabut kemarin. Beliau juga mencari kayu yang tidak dpakai agar nyala api semakin membesar. ALHAMDULILLAH NYALA API TERUS MEMBESAR.
Sekarang saya berhenti menulis dulu ya. Mau menjaga api di depan rumah Oma agar tetap menyala. Susah juga kalau ranting dan daunnya masih belum kering. Sebagian masih basah. Saya coba saja. SEMOGA BISA MENYALA APINYA. SEMUA SAMPAH BISA HABIS TERBAKAR.
Semoga apinya terus menyala. Seperti halnya menjaga api semangat menulis saya dan anda semua. Semoga dapat terus menyala dan menyemangati kawan kawan di rumah virus literasi. Menjaga Nyala Api Literasi DI DALAM DIRI TIDAK MUDAH. SEPERTI MENJAGA NYALA API YANG TAK BOLEH MATI. Sama halnya juga dengan menjaga semangat api belajar yang tak boleh padam. TETAP RENDAH HATI DALAM MENUNTUT ILMU.
Seorang sahabat di wa Group cinta ulama aswaja menuliskan;
PENUNTUT ILMU YANG RENDAH HATI, PALING BANYAK MENDAPATKAN ILMU
Al-Imam Al-Mawardi rahimahullah berkata :
Dikatakan dalam mutiara kalimat hikmah :
المتواضع من طلاب العلم أكثرهم علما كما أن المكان المنخفض أكثر البقاع ماء.
“Orang yang rendah hati dari para penuntut ilmu, maka mereka adalah orang yang paling banyak ilmunya, sebagaimana tempat yang rendah itu yang paling banyak menampung air”
Sampai nanti ya!
Salam Blogger Persahabatan
Omjay
Guru Blogger Indonesia
Blog http://wijayalabs.com
Terima kasih Om Jay. selalu memotivasi dengan sumber nyala api literasi.
semoga terus berkobar nyala api literasi tanpa henti.
sama sama
Inilah yang susah. Menjaga nyala api literasi agar selalu menyala di diriku dan di sekelilingku. Terima kasih inspirasinya Om Jay. Begitu banyak saya belajar dari Panjenengan
mari kita sama sama belajar
Saya suka menulis, bahkan sudah menulis buku, tapi benar sekali, kalo tdk mood, berat utk menyalakan api, terima kasih atas inspirasinya om
sama sama
Terimakasih Om Jay yg tidak bosan2nya memotivasi dan mengajak kami untuk terus menulis dan berkarya. Thanks 👍🙏