“BARANGSIAPA yang tidak mensyukuri yang sedikit, ia tidak akan mampu mensyukuri sesuatu yang banyak.”_ *(HR. Ahmad)*. _“Tidak dikatakan bersyukur pada Allah bagi siapa yang tidak tahu berterima kasih pada manusia.”_ *(H.R. Abu Daud, At-Tirmidzi)*
TIDAKLAH patut kita menyepelekan nikmat yang sedikit karena berharap yang banyak. Pun pula, tidak boleh meremehkan yang kecil karena tidak dapat meraih yang besar.
JIKA ingin meraih karunia yang banyak dan besar, mestinya seseorang belajar mensyukuri nikmat yang kecil dan sedikit. Sebab, karunia yang sedikit dan kecil akan terasa banyak dan besar jika disyukuri.
SEBALIKNYA, karunia yang banyak dan besar pun akan terasa sedikit dan kecil jika tidak disyukuri. *_”Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.”_* (Q.S. Ibrahim: 7).
MANUSIA yang bersyukur kepada manusia adalah memuji kebaikan dan membalasnya dengan sesuatu yang lebih baik atau lebih banyak. Siapa saja yang tidak pandai bersyukur atas kebaikan manusia, ia pun tidak akan pandai mensyukuri nikmat dari Allah.
ALLAH tidak akan menerima syukur seorang sebelum ia mensyukuri kebaikan orang lain. Sebab, kebaikan orang yang diterimanya itu bersumber dari Allah juga.
ALLAH pun bersyukur atas amal salih yang dipersembahkan oleh hamba-Nya dengan cara melipatgandakan balasannya. Kita pun diperintahkan meneladani sifat Allah tersebut dengan bersyukur kepada-Nya dan berterima kasih kepada manusia, terutama kedua orang tua.
SEMENTARA itu, orang yang ditolong wajib berterima kasih sebagai tanda syukur kepada Allah. Jika orang yang ditolong tadi tidak berterima kasih kepada orang yang menolongnya, maka tiada balasan yang pantas selain penderitaan.
SEMOGA Allah rida menganugerahkan kepada kita semua: keselamatan dan rahmat, kesehatan dan kebahagiaan, umur panjang penuh berkah, rezeki halal, ampunan atas dosa kita, serta kemudahan mengarungi kehidupan dunia.
Mantap