Dalam seminggu ini madrasah Kecamatan Durenan kembali menggeliat, disibukkan dengan berbagai finalisasi penyusunan KTSP. Terlihat di Kantor PKG beberapa Kepala Madrasah melakukan diskusi dengan Pengawas Madrasah Kecamatan Durenan. Baik itu KTSP Normal maupun KTSP darurat covid-19. Pembahasan penyusunan KTSP sedikit menguras pikiran karena harus memilih program unggulan. Program unggulan yang terkait dengan gerakan GERAMM. Geramm merupakan gerakan ayo membangun madrasah yang bertujuan mengoptimalkan madarasah menuju madrasah yang semakin hebat bermartabat. Program Gerakan Ayo Membangun Madrasah (GERAMM) meliputi:
- Gelem
- Gemes
- Gemi
- Gefa
- Kata Siguru.
- Kata Sikamad
- Kata Siawas.
Gerakan Literasi Madrasah (Gelem) sebenarnya merupakan upaya untuk menjadikan madrasah sebagai masyarakat pembelajar yang dilakukan kemenag, guru, peserta didik, maupun wali murid. Yang bertujuan agar madrasah itu sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah anak. Madrasah juga diharapkan mampu menyediakan buku bacaan dan membimbing siswa membaca dengan cara – cara yang menyenangkan.
Kegiatan Literasi mencakup 3 tahap, yaitu: tahapan pembiasaan, tahapan pengembangan, dan tahapan pembelajaran. Tahapan pembiasaan yang dapat dilakukan adalah membiasakan membaca 15 menit di awal pelajaran dan membaca buku di sudut baca. Tahapan pengembangan dilakukan dengan cara menulis komentar singkat, merangkum apa yang dibaca, membuat peta pikiran pada setiap sub tema. Tahapan pembelajaran dilakukan dengan cara meningkatkan kemampuan literasi di semua mata pelajaran, teknik membaca efektif, membaca dalam hati dan membaca nyaring.
Gerakan Madrasah Sehat (Gemes), gerakan yang dirintis kementerian agama pada tahun 2019. Yang program tersebut berkaitan dengan Usaha Kesehatan Madrasah. Yang berguna untuk meningkatkan kesehatan siswa-siswi madrasah. Gemes sangat tepat diterapkan dengan harapan siswa madrasah tidak ada yang merokok, mau mencuci tangan dengan sabun, menghindari narkoba, memilih dan mengkonsumsi makanan yang sehat dan halal. Makanan yang sehat dan halal tersebut sudah disiapkan oleh kantin Madrasah.
Gerakan Madrasah Sehat (Gemes), bisa juga dilakukan dengan menggunakan jamban sehat. Dan mengikuti kegiatan olah raga rutin di madrasah seperti senam setiap hari Jumat, ekstra olah raga sepak bola dan sebagainya. Pemberantasan jentik-jentik nyamuk baik disekolah maupun tetangga madrasah. Abate yang diperlukan untuk pemberantasan jentik sudah disiapkan oleh puskesmas setempat. Perlu juga dilakukan pemantuan berat dan tinggi badan secara bergilir di ruang Usaha Kesehatan Madrasah.
Kemudian juga membuang sampah pada tempatnya. Setiap kelas mempunyai tempat sampah yang terpisah yaitu tempat sampah organik dan sampah anorganik. Tempat sampah organik digunakan untuk mengumpulkan sampah dari tumbuh-tumbuhan yang mudah diuraikan. Sedangkan sampah anorganik digunakan untuk mengumpulkan sampah dari kertas, kaca, kaleng dan plastik.
Gerakan Madrasah Sehat (Gemes), mengajarkan siswa cara bersin dan batuk yang benar supaya tidak menularkan penyakit. Pengelolaan kebersihan saat menstruasi dengan menyiapkan pakaian dalam di alamari dan memberikan obat tambah darah bagi siswa yang sudah menstruasi. Dan juga membiasakan menjaga kebersihan individu, madrasah dan lingkungan sekolah. Kebersihan individu terkait dengan kebersihan badan, telinga, mata dan kuku. Kebersihan sanitasi madrasah terkait dengan kebersihan kelas, kamar mandi dan ruangan kantor serta halaman madrasah.
Gerakan Madrasah Inovatif (Gemi), merupakan upaya untuk menemukan ide-ide baru dalam mengelola madrasah baik pada aspek perencanaan, aspek kurikulum, aspek pembelajaran dan aspek penilaian. Di madrasah inovasi yang dilakukan adalah berhubungan dengan kewirausahaan. Di madrasahku memiliki kantin madrasah meskipun hanya mampu menyediakan peralatan tulis, baju seragam dan menyediakan makan siang. Sebetulnya kemarin ada impian dari pengurus agar kantin madrasah lebih diperluas jangkauannya, tidak hanya melayani kebutuhan alat tulis dan makanan. Namun juga pinjan meminjam dan pelayanan foto kopi.
Gerakan Madrasah Inovatif (Gemi), yang sudah dilakukan di madrasahku dan menjadi magnet bagi warga sekitar madrasah adalah kegiatan Bisnis Day. Kegiatan sejenis bazar yang diikuti oleh para wali murid mulai dari paud, Bustanul Atfhal, wali murid di madrasahku, dan warga sekitar masjid Al- Fajar. Bisnis Day juga diikuti oleh para sponsor mulai dari Diler Motor Honda, Kacang Shanghai dari Ngunut dan toko Jamu Kangtori Trenggalek. Bahkan puluhan penjual kaki lima ygng berderet selama tiga hari berturut-turut. Selain bazar Gerakan Madrasah Inovatif (Gemi), bisa berupa pameran hasil karya, kunjungan ke tempat industri makanan, minuman serta pakaian.
Gerakan Furudhul Ainiyah (Gefa), merupakan gerakan ayo membangun madrasah yang berupaya membentuk siswa menjadi pribadi yang islami dan berkarakter. Dalam penerapan di kelas gerakan ini menyatu dalam penerapan kurikulum, managemen kelas, pemilihan dan penggunaan metode pembelajaran, proses pembelajaran tematik, kegiatan literasi dan bimbingan pada siswa yang bermasalah.
Pada Gerakan Furudhul Ainiyah (Gefa), ini ternyata memiliki manfaat yang luar biasa bila diterapkan di madrasah ibtidaiyah. Karena pembiasaan yang dilakukan akan menghasilkan siswa yang lulus dari madrasah ibtidaiyah hafal juz 30, mampu menulis huruf arab dengan rapi dan benar, memiliki adab hidup yang baik dalam kehidupan sehari-hari, dan mampu melaksanakan ibadah dengan tertib dan merasa sebagai kebutuhan diri siswa. Bahkan jika mungkin bisa dinilai setiap penilaian tengah semester, penilaian semester dan ujian praktik madrasah. Maka madrasah akan mendapat data seberapa tinggi keberhasilan pendidikan agama bagi siswa-siswinya dan seberapa jauh para guru sudah membekali ilmu agama kepada mereka, sebelum mereka menempuh pendidikan pada jenjang di atasnya. Untuk membuktikan pentingnya Gefa akan saya paparkan sebagaimana di bawah ini.
Implementasi Gerakan Furudhul Ainiyah (Gefa), di MI kelas 1 semester ganjil dalam mapel Qur’an antara lain menghafal surat An-Nas, Al-Falaq, Al-Ikhlas, Al-Lahab dan An-Nashr dengan fasih dan benar. Menulis huruf hijaiyah minimal 1 kata dan maksimal 1 ayat dengan cara penulisan yang benar. Untuk Aqidah siswa menyebutkan secara urut rukun islam dan rukun iman. Untuk pelajaran Fiqih siswa mempraktikkan tata cara bersuci dari najis. Siswa kelas satu dibimbing hafalan bacaan sahadatain, lafadz basmalah, lafadz ta’awudz dan doa-doa sehari-hari seperti doa kepada orang tua dan doa kebaikan dunia dan akhirat.
Sedangkan Gerakan Furudhul Ainiyah (Gefa), di MI kelas 1 semester genap pada pelajaran Quran menghafal dengan fasih, benar dan lancar surat Al-Kafirun, Al-‘Kautsar, At-Maun, Al-Quraisy dan surat Al-Fiil. Menulis huruf hijaiyah minimal 2 kata dan maksimal 2 ayat dengan cara penulisan yang benar. Siswa kelas satu dibimbing hafalan doa-doa sehari-hari seperti doa sesudah dan sebelum belajar, doa sesudah dan sebelum makan, sesudah berwudhu dan doa keluar rumah.
Untuk siswa kelas 2 semester ganjil untuk pelajaran Al-Qur’an siswa diharapkan mampu menghafalkan dengan fasih dan benar surat Al-Humazah, Al-‘Ashr, At-Takatsur dan surat Al-Qoriah. Dan mampu menulis surat Al-‘Ashr dengan cara penulisan yang benar dan rapi. Sedangkan pada pembelajaran Aqidah siswa mampu menjelaskan adab bersin dan adab berpakaian. Untuk Fiqh siswa dapat melafalkan Adzan dan Iqamah, mempraktikkan kaifiah shalat fardu dan lainnya. Untuk amalan doa sehari-hari siswa menghafal doa sesuadah adzan, doa berpakaian, doa bersin dan jawabannya, doa iftitah, doa ruku’ dan doa i’tidal.
Untuk siswa kelas 2 semester genap untuk pelajaran Al-Qur’an dengan menghafal dengan baik dan benar surat Al-‘Adiyat, Al-‘Zalzalah, Al-Bayyinah dan surat Al-Qadr. Dan diharapkan siswa mampu menulis surat Al-‘Qadr dengan cara penulisan yang benar dan rapi. Sedangkan pada pembelajaran Aqidah siswa mampu menjelaskan adab tilawah al-Quran dan adab tidur. Untuk amalan doa sehari-hari siswa melafalkan tasbih, doa sujud, doa duduk di antara dua sujud, doa tahiyat awal dan tahiyat akhir, doa sebelum dan sesudah tidur, doa setelah membaca al- Quran.
Untuk siswa kelas 3 semester ganjil untuk pelajaran Al Quran, siswa diharapkan dapat menghafalkan dengan benar, fasih dan lancar surat Al-‘Alaq, At-‘Tin, dan surat Al-Insyirah. Dan mampu menulis surat Al-Insyirah dengan cara penulisan yang benar dan rapi. Sedangkan pada pembelajaran Aqidah siswa mampu melafalkan bacaan subhanallah dan masyaallah beserta artinya dan menyebutkan tugas malaikat beserta artinya. Untuk Fiqh siswa dapat mempraktikkan kaifiah shalat berjamaah dan lafal niatnya. Dan juga siswa dapat mempraktikkan kaifiah shalat sunah rowatib dan lafal niatnya, kaifiah shalat jama’ Qashar beserta lafal niatnya. Selain itu siswa kelas 3 juga mampu menjelaskan dan mempraktikkan kaifiah shalat dalam keadaan sakit dan tata cara tayamum beserta niatnya. Untuk amalan doa yang perlu dihafalkan adalah doa qunut nazilah dan doa keluar/masuk kamar mandi.
Untuk siswa kelas 3 semester genap untuk pelajaran Quran Ad-‘Dhuha, Al-‘Lail, dan surat As-Syams. Dan mampu menulis surat Ad-‘Dhuha dengan cara penulisan yang benar dan rapi. Sedangkan pada pembelajaran Aqidah siswa mampu melafalkan salam beserta artinya dan adab memberi dan menjawab salam dan adab berjabat tangan. Untuk Fiqh siswa dapat melafalkan niat puasa dan artinya dan mempraktikan kaifiah shalat tarawih dan lafal niatnya serta kaifiah shalat witir dan lafal niatnya. Untuk amalan-amalannya adalah menghafal bacaan dzikir ba’da shalat, doa ba’da shalat, juga doa berbuka puasa.
Untuk siswa kelas 4 semester ganjil untuk pelajaran Quran siswa diharapkan mampu menghafalkan surat Al-‘Balad, Al-‘Fajr, Al-Ghasiyyah. Dan mampu menulis surat Al-‘Fajr dengan cara penulisan yang benar dan rapi. Sedangkan pada pembelajaran Aqidah siswa mampu melafalkan bacaan Istirja’ ( Innalillahi wainnaailaihi raaji’un) beserta artinya dan nama-nama kitab Allah beserta penerimanya. Pada pembelajaran Fiqih diutamakan dapat melafalkan niat zakat dan artinya. Siswapun diharapkan dapat menjelaskan adab membayar zakat. Untuk amalan doa siswa dapat menghafalkan doa mohon kesabaran dan doa mohon perlindungan dari akhlak tercela dan doa naik kendaraan.
Untuk siswa kelas 4 semester genap untuk pelajaran Quran diharapkan siswa dapat menghafalkan surat Al-‘A’la, At-‘Tariq, dan Al-Buruj. Dan mampu menulis surat Al-‘A’la dengan cara penulisan yang benar dan rapi. Sedangkan pada pembelajaran Aqidah siswa mampu menjelaskan nama-nama rosul, sifat rosul dan akhlak terpuji pada teman. Untuk mapel Fiqh siswa dapat mempraktikkan dan melafalkan bacaan sholat ied dan artinya beserta kaifiah shalat ied. Kemudian siswa dapat melafalkan niat sholat Jumat dan kaifiah shalat Jumat. Dan siswapun dapat menjelaskan dan mempraktikkan tentang kaifiah puasa. Siswa juga diharapkan dapat mempraktikkan bacaan takbir, shalat shalat ied, doa kafaratul majelis dan doa bercermin.
Untuk siswa kelas 5 semester ganjil untuk pelajaran Al-Qur’an diharapkan siswa dapat menghafalkan dengan baik, lancar dan benar surat Al-‘Insyiqaq, dan Al-Muthaffifin. Dan mampu menulis surat Al-Muthaffifin dengan cara penulisan yang benar dan rapi. Sedangkan pada pembelajaran Aqidah siswa mampu menyebutkan tanda-tanda qiamat dan mempraktikkan adab masuk masjid dan adab masuk pasar. Pada pembelajaran Fiqih diutamakan dapat melafalkan mempraktikan lafal mandi wajib dan artinya beserta kaifiyah mandi wajib dan menjelaskan tentang khitan. Untuk amalan doa keluar/masuk masjid dan doa mensyukuri nikmat.
Untuk siswa kelas 5 semester genap pelaksanaan Gefa pelajaran Al-Qur’an siswa dapat menghafalkan surat Al-‘Infithar, At-‘Takwir, dan ’Abasa. Dan mampu menulis surat ’Abasa dengan cara penulisan yang benar dan rapi. Sedangkan pada pembelajaran Aqidah siswa mampu menjelaskan dan mempraktikan adab bertetangga dan adab bermasyarakat. Pada pembelajaran Fiqih menjelaskan tata cara berkorban, melafalkan doa menyembelih korban, mempraktikkan kaifiah haji/umrah dan lafalnya melalui kegiatan manasik haji. Untuk amalan doa berupa mempraktikan dan melafalkan talbiyah, melafalkan doa menjenguk orang sakit, adab dan doa ketika melewati atau berziarah ke makam.
Implementasi Gerakan Furudhul Ainiyah (Gefa), di MI kelas 6 semester ganjil dalam mapel Qur’an antar lain menghafal surat An-Naziat dan surat An-Naba’ dengan benar, fasih dan lancar dilaksanakan sebelum dan sesudah pembelajaran. Dan siswa mampu menulis 10 ayat surat An-Naba’ sesuai tata cara penulisan yang benar dan rapi, dilakukan sebelum pembelajaran.
Implementasi Gerakan Furudhul Ainiyah (Gefa), di MI kelas 6 semester 1 dalam mapel Qur’an antar lain menghafal surat An-Naziat dan surat An-Naba’ dengan benar, fasih dan lancar dilaksanakan sebelum dan sesudah pembelajaran(sudah dilaksanakan). Dan menulis 10 ayat surat An-Naba’ sesuai tata cara penulisan yang benar, dilakukan sebelum pembelajaran( belum dilaksanakan dikelas).
Pada mata pelajaran Aqidah peserta didik dibina untuk mempraktikkan keutamaan istighfar dan taubat serta akhlak siswa terhadap binatang. Hal ini dapat dipraktik dalam kehidupan sehari-hari.Sedangkan pada mata pelajaran Fiqih siswa dapat mempratikkan dan melafalkan jenis-jenis makanan dan minuman yang halal dan haram. Pun harus dipraktikkan tata cara jual beli, tata cara pinjam meminjam dan luqatah. Pada pelajaran fiqih dapat dilaksanakan dengan pratik dan tagihan. Doa sehari-hari juga diharapkan dilakukan pada Gefa. Dengan cara pembiasaan, menghafal dan melafalkan doa kafaratul majlis, syayidul istighfar, sholat duha dan Hafalan Asmaul Husna 99 nana-nama baik Alloh.
Untuk sayyidul istigfar yang sering dibaca adalah yang artinya sebagai berikut: Ya Alloh! Engkau adalah Rabbku, tidak ada Ilah yang berhak diibadahi kecuali Engkau, Engkau-lahyang menciptakan aku. Aku adalah hambaMu. Aku akan setia pada perjanjianku denganMU semampuku. Aku berlindung kepadaMu dari kejelakan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmatmu kepadaku dan aku mengakui dosaku oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.
Gerakan ayo membangun madrasah melalui Gerakan Peningkatan Kompetensi Guru (Kata Siguru), guru berperan sebagai demonstrator dan lecturer(pengajar), guru hendaknya menguasai bahan ajar materi pembelajaran yang akan diajarkan dan mengembangkan kemampuannya dengan baik. Guru juga berperan sebagai Learning manager (Pengelola Kelas), guru harus mampu mengelola kelas menjadi lingkungan belajar yang nantinya akan mendukung pencapaian tujuan belajar. Guru yang baik hendaknya mampu memberikan pengalaman belajar anak dengan menggunakan media, metode dan teknik yang baik dan tepat.
Gerakan Peningkatan Kompetensi Kepala Madrasah (Kata Sikamad). Dalam program ini diharap kepala madrasah memiliki karakter kepemimpinan yang transformasional yang terdiri dari idealize influenza, inspirasi motivation, intellectual stimulation, dan individualized consideration. Dan pada Gerakan Peningkatan Kompetensi Kepala Madrasah kemenag memberikan penghargaan dan perlindungan.
Penghargaan tersebut berupa gaji, tunjangan kepala madrasah, sertifikasi kepala madrasah, dan penghargaan kinerja. Perlindungan tersebut menyangkut perlindungan hukum profesi, meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja kepala, hak dan kekayaan intelektual dan pembinaan pendidikan anti korupsi bagi kepala madrasah. Untuk mengoptimalkan perlindungan profesi tersebut dilakukan MoU dengan lembaga penjamin (BPJS).
Peran kepala madrasah dalam Geram adalah sebagai Emaslim. Emaslim merupakan kepanjangan dari Edukator, Manajer, Administrator, Supervisor, Leader, Inovator dan Motivator. Kepala madrasah bertanggung jawab sebagai :
- Emaslim dalam Gemi
- Emaslim dalam Gelem
- Emaslim dalam Gemes
- Emaslim dalam Furudhul ‘Ainiyah
- Emaslim dalam Kata Siguru
Gerakan ayo membangun madrasah melalui Gerakan Peningkatan Kompetensi Pengawas (Kata Siawas). Kegiatan pengawas marasah antara lain menyusun program pengawasan, melaksanakan program pengawasan, evaluasi pelaksanaan program pengawasan, dan melaksanakan bimbingan dan pelatihan guru.
Peran pengawas madrasah bagi guru adalah melakukan pembinaan bagi pendidik dan tenaga kependidikan di madrasah. Sedangkan peran pengawas madrasah bagi kepala madrasah adalah memantau dan menilai kinerja kepala madrasah serta memberi saran dan tindak lanjut yang dibutuhkan.
Dalam Gerakan Peningkatan Kompetensi Pengawas (Kata Siawas) ini, tugas mulia pengawas madrasah adalah memotori Gemes dengan aktif membina dan memantau gerakan hidup bersih dan sehat agar siswa dapat melindungi diri dari pengaruh narkoba, kenakalan remaja dan menghindari penularan virus HIV/AIDS. Pengawas madrasah melakukan pendampingan terhadap kebersihan sanitasi madrasah, menumbuh sikap mandiri, perilaku ketrampilan hidup bersih dan sehat (PHBS). Dan juga menumbuhkan peran aktif siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan madrasah dan rumah.
Peran Pengawas Madrasah dalam Gefa adalah berperan aktif dalam melakukan pendampingan dan pemantauan pada proses pengintegrasian dalam Gefa pada proses belajar mengajar, program ektrakurikuler madrasah dan kegiatan pembiasaan.
Tugas pengawas madrasah pada Gemi adalah mendampingi madrasah dalam merintis madrasah Entrepreneur. Pengawas Madrasah di kecamatanku telah mempunyai gagasan agar madrasah melakukan Bisnis Day. Dan memberikan penguatan pendidikan karakter dan kewirausahaan agar madrasah tidak tergantung pada Bantuan Operasional Madrasah.
Peran pengawas madrasah dalam gerakan ayo membangun madrasah pada gerakan Kata Sikamad adalah melakukan pendampingan mulai dari rekrutmen calon kepala madrasah, pembinaan terhadap analisis hasil APKKM dan Penilaian Kinerja Kepala Madrasah (PKKM), supervisi managerial, sistem karir kepala madrasah, pemantauan 8 standar Nasional pendidikan, dan pendampingan Pengembangan Keprofesionalan Berkelanjutan (PKB) kepala madrasah. Pemantuan 8 standar tersebut antara lain: standar kompetensi kelulusan, standar isi, standar proses, standar pendidikan dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembeayaan pendidikan dan standar penilaian pendidikan. Sedangkan yang dimaksud pendampingan PKB kepala madrasah adalah pendampingan pengawas madrasah pada pengembangan keprofesian berkelanjutan.
Dalam program Peningkatan Kompetensi Guru, Pengawas Madrasah melakukan supervisi akademik, pembinaan pendampingan Pengembangan Keprofesionalan Berkelanjutan (PKB) guru, melakukan evaluasi terhadap kinerja guru, menganalisis dan menindak lanjuti hasil Penilaian Kinerja Guru (PKG) dan Asessment Peningkatan Kompetensi Guru Madrasah (APKGM)
Madrasah Menulis (MANIS). Madrasah menulis merupakan gerakan membudayakan dan membiasakan menulis pada guru, pegawai dan siswa untuk menghasilkan produk tulisan sesuai kemampuannya. Ada beberapa jenis gerakan pada Madrasah menulis antara lain: Gelis, Sulis, Kamis dan Panelis.
Guru menulis atau Gelis merupakan upaya kemenag untuk membiasakan guru menulis untuk kepentingan kenaikan tingkat bagi aparatur sipil negara (ASN). Biasanya tulisan untuk guru berupa jurnal dan buku populer. Meskipun banyak sekali jenis yang lain, misalnya menulis buku berjenjang, laporan hasil penelitian dan lain-lainnya. Namun yang pernah dicoba para aparatur sipil negara (ASN) kemenag bekerja sama dengan al-Kayyis yang merupakan binaan Pokjawas adalah jurnal dan buku populer. Al-Kayyis yang merupakan binaan Pokjawas kabupaten Trenggalek. Guru menulis ini disambut baik oleh beberapa guru yang tergabung dalam komunitas literasi. Dalam gardu WAG ini anggotanya adalah penulis yang memiliki blog. Blog untuk menuliskan gagasan dan uneg-uneg yang akan dikomentari secara arif oleh penulis lain.
Siswa menulis atau disebut juga dengan gerakan Sulis. Sulis merupakan gerakan literasi yang mengharapkan guru mampu membimbing dan mendampingi siswanya untuk menulis karya sederhana seperti komik, pantun, puisi dan lain-lainnya. Bisa juga siswa diminta untuk menyusun hasil wawancara, membuat poster dan membuat laporan pengamatan sederhana serta laporan percobaan sederhana. Di madrasah kami, sulis ini banyak diminati pesrta didik. Namun koordinator sulis belum sempat menuliskannya kembali dan membukukannya
Gerakan Kepala menulis/ Kamis adalah kegiatan kepala madrasah untuk menulis buku untuk diterbitkan dan bagi kepala yang berstatus ASN dapat menulis jurnal, buku populer, karya terjemahan yang dapat digunakan untuk proses kenaikan pangkat. Peluang kepala menulis lebih banyak karena waktu luang kepala madrasah sambil mengerjakan tugas managerial. Karena kepala madrasah bisa jadi tidak harus mengajar.
Pengawas menulis atau Panelis merupakan hal yang sudah biasa dilakukan para pengawas madrasah. Karena para pengawas suudah terlatih untuk membuat tulisan yang berkaitan dengan kepangkatannya. Pengawas pada umumnya menulis tentang laporan hasil penelitian tindakan madrasah, jurnal, buku populer dan lain-lainnya.