Rahasia Menulis Ala Penulis Hebat
( Catatan Belajar Menulis Bersama Omjay dan PGRI)
Kata Pengantar dari Guru Blogger Indonesia
“Inovasi lahir karena kebiasaan baik dan diulang terus menerus. Inovasi bukan karena keterpaksaaan melainkan sesuatu yang merupakan kebiasaan yang melekat pada diri.”Kalimat itulah yang pertama kali saya dapatkan dalam buku yang bagus ini. Sebuah karya dari seorang guru yang bernama ibu Nurani. Saat ini, beliau mengajar di SDN 1 Dasan Tereng, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, Nusa tenggara Barat.
Menulis merupakan kegiatan yang sangat erat dengan aktivitas guru sehari-hari. Apakah pekerjaan menulis merupakan kebiasaan? Kalau ini merupakan kebiasaan, artinya guru-guru biasa menulis setiap hari. Menulis rencana pelaksanaan pembelajaran, menulis materi pelajaran dan menulis perihal lain terkait dengan pembelajaran. Ini sudah pasti dilakukan karena merupakan kewajiban sebelum mengajar. Kedisiplinan dalam menulis sangat diperlukan seorang guru.
Apakah sebatas itu saja? Apakah guru-guru sudah terbiasa menulis tentang apa yang dilakukannya setiap hari di luar menulis tentang pembelajaran? Menulis apa yang dilihat, didengar, dirasa, dan dilakukan setiap hari. Apakah guru-guru menulis dalam upaya meningkatkan ketrampilan sehingga menunjang kariernya?
Saat ini pendapat itu bisa saja terbantahkan. Orang yang sudah memiliki pengalaman dalam menulis mengatakan dalam kalimat indahnya bahwa jika seseorang ingin bisa menulis, maka bergaullah dengan penulis. Anda bisa bergabung dengan komunitas menulis yang sudah tersebar di mana-mana. Banyak sekali komunitas menulis yang diadakan secara tatap muka (offline) maupun melalui dunia maya (online) atau media sosial. Jika ingin tulisannya menjadi bagus dan bermakna, banyaklah membaca karya orang lain.
Saya sendiri sudah membentuk banyak WA Group guru menulis. Pembelajaran dalam grup disebut dengan istilah kuliah online, dilaksanakan setiap malam ba’da Isya menurut waktu Indonesia bagian tengah atau pukul 19.00 WIB. Kuliah diatur dalam 20 kali pertemuan. Setiap pertemuan menghadirkan narasumber hebat dengan moderator yang ramah. Moderator memperkenalkan narasumber setiap kali akan memulai kegiatan. Ada 20 narasumber hebat yang akan membersamai selama kegiatan.
Pemaparan narasumber selama 1 jam dilanjutkan dengan sesi tanya jawab selama 1 jam. Kadang bisa lebih dari pukul 21.00 WIB bila diskusinya menarik. Bagian serunya dari kegiatan kuliah online ini adalah setiap peserta ditugaskan untuk mengirim resume hasil kuliah ke email Om Jay dan harus ditulis dalam blog pribadi. Semua peserta wajib membuat blog. Tulisan yang ada dalam blog di share ke whatsaap grup. Ini artinya peserta harus punya blog sebelum ikut pelatihan guru menulis dan menerbitkan buku.
Tugas membuat resume mengisyaratkan peserta harus fokus dalam mengikuti perkuliahan. Lengah sedikit saja, maka peserta akan tertinggal. Perlu strategi dan teknik yang tepat agar tidak ketinggalan jejak, ketinggalan informasi dan tidak tertinggal dalam menyerahkan resume. Begitulah yang harus dilakukan jika ingin keberadaan kita dalam komunitas berjalan lancar.
Menjelajah blog teman-teman dalam WA grup membuat peserta mempunyai gambaran tentang apa yang akan ditulis dalam resume. Di samping itu, peserta akan membaca materi dan menonton video yang diunggah narasumber. Ada yang sempat terlewatkan oleh peserta yaitu ketika mengisi 3 pertanyaan karena belum mengerti apa yang harus dijawab. Saya perhatikan banyak peserta yang kebingungan saat itu. Ternyata peserta harus fokus dalam mengikuti pemaparan narasumber baik lewat chat maupun menonton video dari narasumber. Bila tidak fokus, maka tidak akan lulus.
Selain itu, ternyata dalam menulis memerlukan percaya diri. Lepas dari perasaan tulisan jelek, tidak disukai orang dan lain sebagainya. Lalu harus memiliki komitmen sangat diperlukan untuk terus melatih diri dalam menulis. Menulis bukanlah bakat tetapi kebiasaan yang bisa dilatih terus menerus. Sebab menulis adalah sebuah keterampilan yang bisa diajarkan dan untuk mengawali sebuah tulisan kita harus segera mulai menulis apa yang ada di kepala kita. Kalau mungkin saya boleh mengatakan” tulislah apa yang ada dipikiran kita tentang tanda-tanda di sekitar kita, jangan memikirkan apa yang kita tulis.. Selesai baru kita baca, revisi lagi jika ada yang perlu diperbaiki. Tidak ada yang instan, semakin sering menulis maka kemampuan kita pun akan meningkat. Semoga saya dan anda bisa menulis.
Kalimat motivasi yang sangat berisi dari salah satu narasumber yaitu Bapak M. Anwar Jaelani menjadi sorotan saya dalam kata pengantar ini. “Percuma ikut pelatihan demi pelatihan, membaca panduan menulis jika tidak menerapkan 3 M, “Mulai,mulai dan mulai.”
Oleh karena itu segeralah menulis dan terbitkan bukumu sebelum ajal menjemput. Dalam menulis perlu latihan untuk menjadi terampil dalam menulis. Diawali dengan menulis artikel sederhana, karena kecakapan dalam menulis artikel akan bermuara pada kecakapan menulis buku. Seperti apa yang sudah dilakukan ibu Nurani ini dalam bukunya.
Salam Blogger Persahabatan
Omjay
Guru Blogger Indonesia
saya kagum dengan Bang Akbar ….Man Jadda Wa Jadda …bukuUKTUB juga bagus isinya ….
menulislah..di sambil belajar menulis, krn bila belajar saja tanpa praktek menulis, tak akan pernah sampai pada tujuannya. semangat literasi….