Hari ini dapat undangan Rembug Stunting dan MUSRENA KEREN. Dengan susunan acara: Pembukaan, Menyanyikan Lagu Indonesia Raya, Sambutan Kepala Desa, Sambutan Camat Pogalan dan Doa. Setelah acara ditutup dengan doa. Maka dilanjutkan dengan acara Inti:
- Rembug Stunting
- MUSRENA KEREN
Dalam sambutannya Ibu Camat Pogalan menjelaskan bahwa Desa Ngadirejo yang pertama kali mengadakan Rembug Stunting dan MUSRENA KEREN. Pertama dari 10 Desa Sekecamatan Pogalan. Dan menurut Beliau yang ada Program MUSRENA KEREN itu hanya Kabupaten Trenggalek. Beliau menjelaskan untuk Rembug Stunting nanti akan terlihat berapa jumlah anak stunting di Desa Ngadirejo.
Meneurut Bu Camat untuk menentukan arah pembangunan, ada Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dari tingkat desa sampai kabupaten. Hanya di Trenggalek yang ada Musrenbang Perempuan, Anak, Disabilitas dan kelompok Rentan (MUSRENA KEREN). Musrena Keren merupakan wujud keberpihakan Pemkab trenggalek terhadap kesetaraan gender, kelompok perempuan, anak, disabilitas dan kelompok rentan. Kelompok ini harus diberikan saluran aspirasi dalam perencanaan pembangunan.
Sebab selama ini suara mereka kurang didengar, baik ditingkat desa, kecamatan hingga kabupaten. Kelompok ini nyaris tidak terakomodir dalam setiap musyawarah masyarakat. Kondisi ini dianggap sudah tidak relevan dengan kondisi kekinian. Bukan zamannya membatasi ruang perempuan, menutup akses bagi mereka dalam perencanaan pembangunan. Lewat Musrena Keren, diharapkan kaum perempuan dan kelompok marjinal bisa menyuarakan aspirasi mulai dari tingkatan desa hingga kabupaten. Suara perempuan tak tersampaikan karena suara mereka kalah sebelum musyawarah karena tidak terakomodir. Musrena Keren ini dituangkan dalam Peraturan Bupati Nomor 1 tahun 2019.
Setelah doa penutup, Wakil Ketua BPD, Ibu Eny Pujiastuti. Beliau saat pemilihan BPD terpilih sebagai perwakilan perempuan. Bu Eny memimpin Rembug Stunting dan Musrena Keren. Beliau mempersilahkan Bidan Desa untuk menjelaskan jumlah anak stunting di Desa Ngadirejo. Per Pebruari 2020 jumlah anak gizi buruk 5. Dengan nama Posyandu Sebagai berikut:
- Posyandu Cempaka 2 anak dari Dusun Gebang I
- Posyandu Sakura 2 anak dari dusun Dusun Gebang II
- Posyandu Teratai 1 anak dari Dusun Gambang I
Sedangkan data anak stunting yang terekam di Puskesmas Ngadirejo Per Posyandu sebagai berikut:
- Posyandu Cempaka 4 anak dari Dusun Gebang I
- Posyandu Sakura 6 anak dari dusun Dusun Gebang II
- Posyandu Teratai 5 anak dari Dusun Gambang I
- Posyandu Dahlia 10 anak dari Dusun Gambang II
- Posyandu Seruni 7 anak dari Dusun Sindon
- Posyandu Sedapmalam 4 anak dari dusun Alas Malang
- Posyandu Anyelir 11 anak dari dusun Bendo.
Dengan banyaknya anak yang stunting maka bidan desa akan mengadakan penanganan berupa:
- Membantu perbaikan gizi untuk anak gizi buruk
- Mulai remaja dan bumil sudah dipersiapkan penyuluhan/menanaman pengetahuan tentang stunting
- Mengadakan kelas ibu hamil. Dengan kelas ibu hamil bisa sharing ilmu. Dibuka empat kali tatap muka dianggap lulus.
- Mengadakan kelas balita
Setelah paparan Bidan Desa diterima. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan musyawarah untuk menentukan usulan perdusun. Secara umum usulan yang bisa direkap BPD adalah sebagai berikut:
- Rembug stunting:
- Pengadaan timbangan elektrik
- APD petugas POSYANDU BALITA, POSYANDU LANSIA, POSBINDU
- Mengadakan kelas Balita dan Bumil
- Peningkatan beaya Pemberian makanan Tambahan (PMT)
- Penanganan khusus ibu hamil resiko tinggi
- Musrenbang Perempuan, Anak, Disabilitas dan Kelompok Rentan (Musrena Keren):
- Pemberian latihan ketrampilan bagi anak disabilitas yang bisa bergerak.
- Pemberian kursi roda bagi warga stroke
- Pemberian bantuan ekonomi bagi remaja disabilitas yang tidak bisa bergerak.
- Melakukan pendampingan warga yang berobat ke Saiful Anwar. Karena pembengkakan pada syaraf leher.
- Melakukan pendampingan pada warga yang putranya mengalami gangguan jiwa.